Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kesalahan Merawat Dispenser, Bikin Cepat Rusak

ilustrasi orang berdiri di sebelah dispenser (freepik.com/DC Studio)
ilustrasi orang berdiri di sebelah dispenser (freepik.com/DC Studio)

Dispenser sudah jadi perangkat rumah tangga yang hampir ada di setiap rumah. Alat ini membantu kita mendapatkan air minum dengan praktis, baik yang dingin maupun panas. Tapi sayangnya, masih banyak orang yang merawat dispenser seadanya tanpa tahu bahwa kebiasaan kecil bisa membuatnya cepat rusak. Alih-alih awet bertahun-tahun, dispenser justru jadi boros listrik, gampang bocor, bahkan bisa berbahaya untuk kesehatan.

Nah, supaya dispenser kamu lebih awet dan tetap aman digunakan, penting banget untuk tahu kesalahan umum yang sering dilakukan saat merawatnya. Yuk, simak lima kesalahan yang sebaiknya kamu hindari berikut ini!

1. Jarang membersihkan galon dan area lehernya

ilustrasi orang berdiri di sebelah dispenser (freepik.com/freepik)
ilustrasi orang berdiri di sebelah dispenser (freepik.com/freepik)

Banyak orang berpikir cukup membersihkan bagian luar dispenser agar terlihat bersih. Padahal, bagian dalam dispenser justru yang paling rawan menjadi tempat berkembangnya kuman dan bakteri. Air yang masuk ke dalam tangki bisa meninggalkan sisa kotoran atau endapan yang jika dibiarkan terlalu lama akan memengaruhi rasa dan kualitas air. Selain itu, tangki yang kotor bisa jadi sarang jamur, sehingga minuman yang keluar jadi tidak higienis lagi.

Untuk mencegah hal ini, sebaiknya kamu membersihkan bagian dalam dispenser setidaknya setiap 1–2 bulan sekali. Caranya cukup mudah, bisa menggunakan larutan air hangat dan cuka putih untuk membunuh bakteri. Jangan lupa bilas sampai benar-benar bersih agar tidak ada aroma cuka yang tersisa. Dengan kebiasaan kecil ini, dispenser bisa lebih awet, dan air minummu tetap segar dan aman dikonsumsi setiap hari.

2. Tidak menguras tangki secara berkala

ilustrasi dispenser (freepik.com/DC Studio)
ilustrasi dispenser (freepik.com/DC Studio)

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah membiarkan tangki dispenser selalu terisi penuh tanpa pernah dikuras. Padahal, sama seperti wadah air lainnya, tangki dispenser perlu dikosongkan sesekali agar tidak ada kotoran yang mengendap di dasar. Kalau terus dibiarkan, endapan itu bisa menumpuk dan mengganggu kinerja dispenser, bahkan membuat air berbau atau berubah rasa.

Menguras tangki tidak perlu terlalu sering, cukup setiap dua bulan sekali atau saat terlihat ada kotoran. Proses ini bisa kamu lakukan bersamaan dengan membersihkan bagian dalam. Jangan lupa, setelah menguras, pastikan tangki benar-benar kering sebelum digunakan lagi. Dengan begitu, dispenser bisa bekerja lebih optimal, dan kamu pun tidak perlu khawatir soal kualitas air minum yang dihasilkan.

3. Mengabaikan pembersihan keran

ilustrasi dispenser air (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi dispenser air (pexels.com/RDNE Stock project)

Keran dispenser adalah bagian yang paling sering disentuh, tapi ironisnya justru paling jarang dibersihkan. Padahal, keran bisa menjadi tempat berkumpulnya debu, kotoran, dan bakteri dari tangan yang menyentuhnya. Jika terus digunakan tanpa pembersihan, bukan tidak mungkin keran malah jadi jalur masuk kuman ke dalam air minummu.

Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan keran secara rutin. Kamu bisa menggunakan lap bersih yang dibasahi dengan air hangat atau alkohol food grade agar tetap higienis. Kalau perlu, lepaskan keran secara berkala untuk dicuci lebih mendalam. Dengan begitu, dispenser tetap aman digunakan oleh semua anggota keluarga, terutama anak-anak yang paling sering mengambil air sendiri.

4. Menyalakan dispenser 24 jam nonstop

ilustrasi orang berdiri di samping dispenser air (freepik.com/freepik)
ilustrasi orang berdiri di samping dispenser air (freepik.com/freepik)

Banyak orang membiarkan dispenser tetap menyala sepanjang waktu agar air panas dan dingin selalu tersedia. Padahal, kebiasaan ini bisa bikin dispenser lebih cepat rusak karena mesinnya dipaksa bekerja tanpa henti. Selain itu, listrik yang terpakai juga jadi membengkak. Tidak hanya boros, tetapi juga berisiko membuat komponen di dalamnya cepat aus.

Solusinya, nyalakan dispenser hanya ketika diperlukan. Misalnya, saat kamu sedang di rumah atau pada jam-jam tertentu. Jika tidak sedang dipakai, cabut saja kabelnya agar mesin bisa beristirahat. Dengan cara ini, dispenser bisa bertahan lebih lama, dan kamu pun bisa menghemat tagihan listrik bulanan.

5. Menggunakan galon kotor atau rusak

ilustrasi dispenser air (freepik.com/DC Studio)
ilustrasi dispenser air (freepik.com/DC Studio)

Kesalahan terakhir yang sering diabaikan adalah menggunakan galon yang kotor atau sudah rusak. Banyak orang langsung memasang galon ke dispenser tanpa memeriksa dulu kondisi mulut galon. Padahal, galon yang kotor bisa membawa debu dan kuman masuk ke dalam tangki dispenser. Sementara itu, galon yang retak atau bocor bisa membuat air merembes, mengotori dispenser, bahkan merusak komponen listriknya.

Untuk menghindarinya, selalu pastikan galon dalam kondisi bersih sebelum dipasang. Lap bagian mulut galon dengan kain bersih, dan cek apakah ada retakan di badan galon. Jika ada kerusakan, sebaiknya jangan dipaksakan. Dengan galon yang bersih dan layak, dispenser bisa bekerja dengan baik, dan kualitas air minum pun tetap terjaga.

Itulah 5 kesalahan saat merawat dispenser yang bikin cepat rusak dan harus dihindari. Dispenser bisa lebih awet dan air minummu terjamin tetap aman kalau kamu membersihkannya secara rutin dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas. Jadi, yuk mulai rawat dispenser dengan lebih telaten supaya tetap jadi andalan keluarga di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us