Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Inspirasi Kemasan Makanan dari Bahan Alami, Pengganti Plastik

ilustrasi nasi dengan daun pisang (pixabay.com/rendy_g)
ilustrasi nasi dengan daun pisang (pixabay.com/rendy_g)

Bali darurat sampah plastik. Kalimat itu bukan sekadar alarm pengingat semata. Sebab, fakta mengungkap sampah plastik di Bali termasuk tiga teratas penyumbang jenis sampah Bali. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2024 menunjukkan, besaran komposisi sampah plastik di Bali sebesar 16,91 persen. Angka ini sekaligus menjadikan plastik sebagai komposisi sampah terbesar ketiga di Bali setelah kayu atau ranting dan sisa makanan.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, plastik dengan partikel kecil yang dikenal sebagai mikroplastik, berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Endapan mikroplastik dalam tubuh tergolong dalam endapan benda asing yang tidak dapat dicerna maupun diserap oleh tubuh. Ini dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti iritasi, dan jika dibiarkan terlalu lama akan terjadi peradangan. Fase peradangan ini memicu timbulnya penyakit kronis seperti tumor bahkan kanker.

Sebagai makhluk hidup dengan akal, manusia punya kendali untuk memilih alternatif kemasan makanan demi kesehatan tubuh dan lingkungan. IDN Times akan merangkum 5 inspirasi kemasan makanan alami dan tradisional sebagai pengganti plastik. Penasaran? Ini daftar lengkapnya.

1. Ingka

gambar nasi jinggo (instagram.com/mabela_cooking_club)
gambar nasi jinggo (instagram.com/mabela_cooking_club)

Pertama ada ingka, yakni anyaman dari lidi janur. Bentuknya bundar ceper digunakan sebagai sarana persembahyangan, wadah makanan, dan sebagainya. Ada pula ingka terbuat dari lidi daun lontar. Bentuknya seperti piring berwarna cokelat khas klasik, membuat ingka jadi pilihan warga Bali dalam setiap kegiatan upacara. 

Kegiatan upacara ini misalnya perkawinan, ingka digunakan sebagai piring bagi para tamu. Sebelum digunakan, warga Bali biasanya meletakkan daun pisang di atas ingka. Bahan ingka yang lentur dan ringan, membuatnya masih jadi pilihan bagi warga Bali.

2. Besek

Murtini perajin besek daging kurban asal desa Durenan Kecamatan Sidorejo Magetan menata barang pesanannya. IDN Times/ Riyanto
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/ Riyanto)

Selanjutnya ada besek, tempat yang terbuat dari anyaman bambu. Bentuknya kotak dengan penutup berbahan senada. Besek tidak hanya digunakan warga Bali, tetapi warga Jawa juga menggunakannya sebagai kemasan makanan. Penggunaan besek kembali eksis pada masa kini karena besek ada beberapa keunggulan, seperti memiliki penutup sehingga makanan tidak tercecer saat dibawa pulang. 

Bahan besek juga lentur dan ringan sehingga penggunanya tidak merasa berat saat memegangnya. Tantangan menggunakan besek yaitu harus memakai tali agar tutup besek tidak mudah terbuka. Sama seperti ingka, besek dapat digunakan kembali dengan cara dicuci bersih pada air mengalir dan dijemur.

3. Daun pisang

Ilustrasi nasi jinggo khas Bali. (Instagram.com/byvinnymathilda)
Ilustrasi nasi jinggo khas Bali. (Instagram.com/byvinnymathilda)

Ada yang kenal dengan hidangan nasi jinggo? Ya, nasi khas Bali ini berukuran mini dibalut dengan daun pisang. Berbagai macam lauk khas sebagai pendamping nasi seperti tempe manis, mie dengan sayur, dan ayam suwir. Jangan lupa sambal pedas jadi identitas wajib bagi nasi yang seporsinya seharga Rp5 ribu ini.

Eits, selain bikin ngiler, kemasan nasi jinggo ini juga ramah lingkungan lho. Menggunakan daun pisang, kemasan nasi jinggo dapat diolah kembali sebagai pupuk kompos. Ada yang sudah pernah coba nasi jinggo? Eh maksudnya coba bungkus nasi pakai daun pisang? Yuk bagikan pengalaman kamu.

4. Tamas

ilustrasi sesajen (Instagram.com/gus.aridwipa)
ilustrasi sesajen (Instagram.com/gus.aridwipa)

Setali tiga uang dengan ingka, tamas juga berfungsi sebagai piring atau wadah sesajen di Bali. Jika ingka menggunakan lidi janur, tamas menggunakan janur utuh. Bentuknya bundar dan lebih rapat dibandingkan ingka. Tamas juga terbuat dari daun enau yang muda. Tamas juga dapat digunakan kembali. Kamu perlu mencucinya dengan air mengalir, lalu dijemur biar kering.

5. Daun jati

ilustrasi daun jati (pexels.com/homesh)
ilustrasi daun jati (pexels.com/homesh)

Terakhir ada daun jati yang populer digunakan di Jawa dan beberapa daerah lainnya. Keunggulan daun jati ini lebar dan tebal, sehingga tidak mudah robek sebagai pembungkus nasi atau jajanan. Kamu dapat menggunakan daun jati sebagai kemasan makanan setelah mencucinya dengan bersih. Namun, apakah di daerahmu masih ada banyak pohon jati? Kalau tidak atau mulai jarang ditemui, kamu bisa menggunakan alternatif kemasan lainnya di atas ya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us