Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengajarkan Anak tentang Privasi di Media Sosial

ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/yunus tuğ)
ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/yunus tuğ)

Anak-anak sekarang tumbuh dengan media sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Mulai dari bermain game online, berbagi foto, sampai ngobrol dengan teman-temannya, semua bisa dilakukan lewat gawai. Tapi di balik keseruan itu, ada risiko besar yang perlu diwaspadai: soal privasi. Anak-anak sering kali belum paham pentingnya menjaga informasi pribadi di internet, padahal ini sangat krusial untuk keamanan mereka.

Sebagai orangtua, mengajarkan anak soal privasi di media sosial bukan berarti melarang mereka bermain atau bersosialisasi. Justru, dengan membekali mereka pengetahuan dan kebiasaan yang benar, anak akan bisa menggunakan media sosial dengan lebih aman dan bijak. Nah, berikut ini ada lima tips yang bisa kamu terapkan.

1. Jelaskan apa itu privasi dalam bahasa yang sederhana

ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (freepik.com/freepik)
ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (freepik.com/freepik)

Anak-anak mungkin belum mengerti konsep "privasi" secara abstrak. Jadi, gunakan perumpamaan yang dekat dengan mereka. Misalnya, kamu bisa bilang, "Kalau kita gak mau semua orang tahu isi buku harianmu, itu namanya privasi." Dengan begitu, anak lebih mudah memahami bahwa ada hal-hal yang sebaiknya disimpan untuk diri sendiri.

Kalau anak sudah mengerti konsepnya, barulah kamu bisa kaitkan ke media sosial. Jelaskan bahwa informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau jadwal sekolah bukan sesuatu yang boleh diumbar. Ajari juga bahwa foto-foto tertentu, terutama yang terlalu pribadi, sebaiknya tidak diunggah agar tidak disalahgunakan orang lain.

2. Ajak anak mengenal fitur keamanan media sosial

ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di sosial media (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di sosial media (pexels.com/Yan Krukau)

Setiap platform media sosial punya fitur privasi, tapi sering kali anak tidak tahu cara menggunakannya. Nah, di sinilah peran orangtua untuk mendampingi. Kamu bisa duduk bareng anak, lalu tunjukkan cara mengatur akun menjadi private, menyaring siapa saja yang boleh melihat unggahan mereka, atau bahkan cara memblokir orang asing yang mencurigakan.

Dengan begitu, anak bukan cuma tahu aturan, tapi juga punya keterampilan untuk menjaga diri sendiri. Hal ini membuat mereka lebih percaya diri dalam menggunakan media sosial, sekaligus mencegah risiko berinteraksi dengan orang yang berniat jahat.

3. Ingatkan bahwa jejak digital itu abadi

ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (pexels.com/Kampus Production)

Anak-anak cenderung impulsif dan suka membagikan apa saja tanpa berpikir panjang. Nah, penting untuk memberi tahu mereka bahwa sekali sesuatu diposting di internet, itu bisa bertahan selamanya, bahkan setelah dihapus. Kamu bisa memberikan contoh nyata, misalnya kasus artis atau influencer yang bermasalah karena unggahan lama mereka.

Dengan cara ini, anak akan lebih berhati-hati sebelum menekan tombol "post". Ajarkan mereka untuk bertanya pada diri sendiri dulu, "Kalau postingan ini dibaca banyak orang, apakah aku akan tetap merasa nyaman?" Latih pola pikir ini agar mereka lebih bijak dalam bermedia sosial.

4. Bangun komunikasi terbuka

ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (pexels.com/Julia M Cameron)

Selain mengajarkan aturan, yang paling penting adalah membuat anak merasa nyaman bercerita jika mereka menemukan hal mencurigakan di media sosial. Terkadang anak takut dimarahi atau langsung dilarang bermain gadget kalau cerita, jadi mereka memilih diam.

Cobalah untuk jadi pendengar yang baik dan tidak langsung menghakimi. Misalnya, kalau ada orang asing yang menghubungi anak, ajak mereka diskusi dulu, "Menurut kamu, kenapa orang itu bisa kirim pesan? Apa yang sebaiknya kita lakukan?" Dengan komunikasi terbuka, anak akan lebih berani melapor dan tidak menyembunyikan masalah.

5. Jadilah role model yang baik

ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak tentang privasi di media sosial (pexels.com/Ivan Samkov)

Anak-anak belajar banyak dari meniru perilaku orangtuanya. Kalau kamu ingin anak berhati-hati di media sosial, pastikan kamu juga melakukan hal yang sama. Misalnya, tidak terlalu sering mengumbar foto pribadi, berhati-hati saat membagikan informasi keluarga, atau tidak sembarangan menambahkan orang asing sebagai teman.

Dengan melihat contoh nyata dari orangtuanya, anak akan lebih mudah memahami pentingnya menjaga privasi. Ingat, aturan yang hanya diucapkan bisa jadi diabaikan, tapi aturan yang dipraktikkan akan lebih membekas dalam diri anak.

Itulah 5 cara mengajarkan anak soal privasi di media sosial. Mengajarkan anak soal privasi di media sosial memang butuh kesabaran dan konsistensi. Jangan hanya melarang atau menakut-nakuti, tapi berikan pemahaman, contoh, dan dukungan agar mereka bisa belajar bertanggung jawab. Dengan begitu, anak tidak hanya aman saat berselancar di dunia maya, tapi juga tumbuh jadi pribadi yang bijak dalam menggunakan teknologi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

5 Tips Memanfaatkan Kulit Lemon biar Taman di Rumah Semakin Subur

09 Sep 2025, 08:00 WIBLife