5 Cara Jitu Mengajar Toddler Aktif, Belajar Jadi Seru

Toddler atau balita usia 1-3 tahun memang lagi aktif-aktifnya. Mengajar toddler yang aktif di rumah sering kali jadi tantangan tersendiri. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, sulit duduk diam, dan lebih suka belajar melalui pengalaman langsung. Karena itu, metode mengajar yang digunakan harus fleksibel, menyenangkan, dan sesuai dengan energi mereka.
Berikut 5 metode yang bisa kamu coba untuk mendampingi si kecil belajar dengan cara yang seru dan efektif.
1. Belajar lewat bermain agar anak tidak merasa tertekan, dan bisa menyalurkan energi mereka sambil menyerap hal-hal baru

Bermain adalah dunia utama toddler, sehingga menjadikannya sarana belajar akan membuat proses belajar terasa alami. Dengan bermain, anak tidak merasa tertekan dan bisa menyalurkan energi mereka sambil menyerap hal-hal baru. Contohnya, menggunakan balok untuk mengenal bentuk, warna, atau angka.
Selain itu, bermain peran juga bisa membantu anak memahami situasi kehidupan sehari-hari. Misalnya pura-pura jadi dokter, kasir, atau guru, yang sekaligus mengasah kemampuan sosial mereka. Kegiatan ini membuat anak lebih mudah memahami konsep abstrak melalui pengalaman konkret.
Belajar lewat bermain juga membantu anak melatih imajinasi, kreativitas, serta keterampilan motorik. Jadi, biarkan anak memilih permainan favoritnya, lalu arahkan agar permainan itu punya nilai edukasi.
2. Metode sensorial play efektif untuk melatih keterampilan motorik halus dan koordinasi mata-tangan

Sensorial play adalah metode belajar yang menekankan pada stimulasi pancaindra anak. Toddler aktif biasanya senang bereksperimen dengan sentuhan, suara, rasa, dan bau. Misalnya bermain dengan pasir kinetik, air berwarna, atau adonan tepung. Aktivitas ini merangsang rasa ingin tahu mereka sekaligus melatih konsentrasi.
Kegiatan sensorial membantu anak mengenal berbagai tekstur, bentuk, serta perubahan yang terjadi saat mereka bereksperimen. Misalnya ketika mencampur air dan tepung, anak belajar konsep cair dan padat secara langsung. Dengan cara ini, pembelajaran jadi lebih menyenangkan karena melibatkan pengalaman nyata.
Selain itu, metode ini juga efektif untuk melatih keterampilan motorik halus dan koordinasi mata-tangan. Toddler akan belajar mengontrol gerakan, misalnya menuang cairan atau mencubit adonan, yang sangat bermanfaat untuk tahap perkembangan mereka.
3. Belajar dengan gerakan (kinesthetic learning) akan membantu anak menghubungkan konsep dan juga gerakan tubuh

Toddler yang aktif cenderung sulit fokus jika hanya diminta duduk diam. Karena itu, metode belajar dengan gerakan sangat cocok diterapkan. Misalnya, mengenal huruf sambil melompat di atas kertas yang ditempel di lantai, atau berhitung sambil menepuk tangan. Aktivitas ini membuat mereka belajar sekaligus mengeluarkan energi.
Metode kinesthetic membantu anak menghubungkan konsep dengan gerakan tubuh. Contoh sederhana, menyusun angka di lantai lalu anak diminta melompat sesuai urutan, ini akan membuat mereka mengingat angka lebih cepat. Kegiatan fisik semacam ini juga memperkuat daya ingat anak karena melibatkan otot dan otak sekaligus.
Selain itu, belajar dengan gerakan membuat proses belajar terasa lebih seru, sehingga anak tidak mudah bosan. Kamu juga bisa menggabungkannya dengan musik agar suasana semakin menyenangkan.
4. Storytelling atau bercerita, cara efektif untuk mengajarkan nilai, kosakata, serta imajinasi

Membacakan cerita atau membuat dongeng sendiri adalah cara efektif untuk mengajarkan nilai, kosakata, serta imajinasi. Toddler yang aktif biasanya suka mendengar cerita dengan ekspresi lucu, suara berbeda, atau menggunakan boneka tangan. Hal ini membuat mereka lebih fokus dan tertarik mengikuti jalan cerita.
Melalui storytelling, anak bisa belajar mengenal karakter, memahami emosi, dan membedakan hal baik serta buruk. Cerita juga bisa menjadi media untuk memperkenalkan konsep baru, misalnya tentang persahabatan, keberanian, atau berbagi. Dengan begitu, anak belajar tidak hanya dari kata-kata, tetapi juga dari contoh yang ada dalam cerita.
Selain mendengarkan, kamu bisa melibatkan anak dengan mengajaknya menirukan suara tokoh, menunjuk gambar, atau bahkan membuat jalan cerita sendiri. Cara ini membantu melatih kemampuan bahasa, daya ingat, serta imajinasi mereka.
5. Outdoor Learning (belajar di luar rumah) memberi kebebasan anak untuk menyalurkan energi sambil tetap belajar

Toddler aktif sangat suka bergerak dan menjelajah, sehingga belajar di luar rumah bisa jadi pilihan tepat. Mengajak anak mengamati kupu-kupu, menanam bunga, atau menghitung batu di halaman akan membuat pembelajaran terasa nyata. Aktivitas luar ruangan memberi kebebasan anak untuk menyalurkan energi sambil tetap belajar.
Belajar di luar rumah juga membuka kesempatan untuk mengenalkan anak pada alam. Mereka bisa belajar mengenali warna bunga, suara burung, atau tekstur daun. Selain itu, kegiatan ini juga melatih rasa tanggung jawab, misalnya dengan merawat tanaman atau memberi makan hewan.
Selain bermanfaat secara edukasi, outdoor learning juga membantu anak lebih sehat karena terkena sinar matahari, bergerak lebih banyak, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hal ini bisa jadi variasi yang menyenangkan dari belajar di dalam rumah.
Mengajar toddler aktif memang membutuhkan kreativitas ekstra, tapi kuncinya adalah membuat proses belajar terasa menyenangkan dan sesuai dengan dunia mereka. Dengan menerapkan lima metode di atas, kamu bisa membantu anak belajar tanpa merasa terbebani. Ingat, yang terpenting bukan hanya hasilnya, tapi juga pengalaman berharga yang anak dapatkan selama proses belajar.