Cerita Yogi Darmawan, Ajarkan Main Skateboard Gratis di Pantai Kuta

Badung, IDN Times - Putu Yogi Dharmawan (37) tampak sibuk mengarahkan anak-anak bermain skateboard di skate park Pantai Kuta. Yogi saat itu memakai kaus hitam dan celana pendek berwarna tosca. Mimiknya serius, pandangannya tidak sedikit pun teralih dari anak-anak yang sedang dilatihnya. Tidak berselang lama, ia mengambil jeda untuk istirahat.
Saat ditemui di lokasi, ia tengah mengatur napas sambil tersenyum kecil. Yogi mengatakan, latihan bermain skateboard di skate park Pantai Kuta ini ia berikan gratis bagi semua kalangan usia yang ingin menjadi skater. Sehingga anak-anak dan usia dewasa kini mulai menggandrungi skateboard. Selain itu, juga banyak skate park yang mulai dibangun di beberapa wilayah Bali untuk memfasilitasi aktivitas positif tersebut.
"Melatihnya sih pas COVID. Pas mulai-mulai COVID. Jadi kayak banyak yang mulai berolahraga. Terus dari komunitas di sini mengajak saya untuk bantu melatih anak-anak di pantai secara sukarela. Setiap hari Minggu, skate academy gratis siapa aja yang mau datang," katanya.
1. Pentingnya edukasi bermain skateboard bagi pemula

Yogi bercerita, ada tiga coach yang melatih secara sukarela bermain skateboard, termasuk dirinya sendiri. Latihan dilakukan sejak pukul 08.30 pagi hingga 10.00 Wita. Banyak anak-anak usia 4 hingga 8 tahun datang untuk belajar skateboard. Bahkan, beberapa skater pemula berusia di atas 50 tahun.
Pentingnya memiliki coach dalam berlatih skateboard adalah untuk memastikan teknik bermain dengan benar. Banyak skater pemula yang tidak memahami teknik turun menggunakan papan. Posisi badan yang tidak tepat berpotensi risiko jatuh saat bermain, hingga menimbulkan trauma dan tidak ingin bermain lagi.
"Saya gini aja, ya memberikan edukasi supaya mereka tahu teknik yang benar," tekannya.
2. Perlengkapan skateboard harus menyesuaikan usia

Setiap anak yang dilatihnya memiliki kemampuan berbeda. Kemahiran semakin terasah jika anak-anak tersebut rajin berlatih setiap hari, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menguasai teknik bermain skateboard. Kunci kesuksesannya juga terletak pada coach, harus sabar melatih anak-anak yang memiliki berragam karakter. Coach harus bisa membaca mood anak-anak, sehingga mereka dapat mengikuti arahan dengan baik dan tidak terkesan memaksa.
"Kalau mainnya setiap hari itu akan lebih cepat," ungkapnya.
Beberapa perlengkapan bermain skateboard yang perlu disiapkan di antaranya helm, knee pads untuk siku dan lutut, hingga ukuran deck yang disesuaikan dengan usia dan panjang selangkangan.
"Biasanya anak-anak kecil usia 5, 6, 7 tahun pakai lebar papan 7,5 inchi. kalau kayak 3 tahun dia pakai 7,2 inchi. Panjangnya biasanya 29 inchi," terangnya.
3. Dukungan aktivitas skateboard di Bali mulai terasa

Sejak berakhirnya pandemik COVID-19, tren bermain skateboard di Bali semakin tinggi peminat. Antusias warga ini kemudian bersambut dengan fasilitas dari pemerintah. Olahraga skateboard ini disebutnya memiliki dampak positif. Selain memperluas pertemanan, juga sharing motivasi. Ia berharap warga yang berminat untuk bermain skateboard bersedia meluangkan waktunya datang ke Skate Park Pantai Kuta, dan pasti akan mendapatkan edukasi secara gratis.
"Semakin banyak ya, karena berhubung di Bali lagi berkembang banget karena sudah mulai banyak support dari pemerintah untuk membangun public skate park. Jadi banyaklah yang datang bahkan dari umur 3 tahun sudah dikenalkan skateboard oleh orangtuanya walaupun itu prosesnya masih panjang," katanya.


















