Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal Pura Berkonsep Hindu Bali Pertama di Eropa

Masyarakat Hindu Bali di Belanda saat sembahyang di Pura Santa Citta Bhuana. (Dok. Humas Pemprov Bali)
Masyarakat Hindu Bali di Belanda saat sembahyang di Pura Santa Citta Bhuana. (Dok. Humas Pemprov Bali)

Gianyar, IDN Times - Pura Santa Citta Bhuana adalah tempat ibadah umat Hindu yang berlokasi di Kallenkote, Belanda. Pura ini dibangun oleh komunitas masyarakat Bali di Belanda secara gotong royong. 

Pada Sabtu, 3 Mei 2025, pura baru ini diupacarai atau melaspas, bertepatan dengan perayaan Hari Suci Kuningan. Seperti apa fakta tentang pura ini? Berikut informasi selengkapnya.

1. Pura pertama di Eropa

Ilustrasi Belanda. (Pixabay.com/ValdasMiskinis)

Pura ini merupakan pura pertama dengan gaya bangunan ala Hindu Bali, yang dibangun di Eropa. Pura ini dibangun atas inisiatif masyarakat Bali di Belanda yang difasilitasi oleh Yayasan Bali Abdi Samasta, dengan dana gotong royong masyarakat.

Pembangunannya juga didukung penuh oleh Kedutaan Belanda dan Pemperintah Provinsi Bali. Material bangunan pura ini didatangkan langsung dari Bali. Sulinggih yang mengupacarai pura tersebut didatangkan langsung dari Bali.

2. Ratusan komunitas masyarakat Bali di Belanda datang ke pura ini

Masyarakat Hindu Bali sembahyang di Pura Santa Citta Bhuana
Masyarakat Hindu Bali sembahyang di Pura Santa Citta Bhuana

Komunitas masyarakat Bali yang tinggal di Belanda hadir dalam upacara melaspas dan sembahyang. Masyarakat Bali yang tinggal di Jerman, Prancis, Inggris, Belgia, dan Norwegia juga datang untuk sembahyang karena bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.

Mereka mengenakan pakaian adat Bali bernuansa putih dan kuning. Ada juga yang mengenakan busana hitam dan putih ala pecalang (petugas keamanan pada tingkat adat Bali).

3. Lahan pura adalah hibah dari Taman Indonesia di Belanda

ilustrasi taman hijau (pexels.com/Peter Muscutt)

Pura ini berdiri di atas lahan bernama Taman Indonesia. Pemilik Taman Indonesia, Marlisa dan Mr Diederik Wareman, menghibahkan lahan di sekitar Taman Indonesia kepada Yayasan Bali Abdi Samasta. Alasan hibah ini karena Marlisa menyukai budaya Indonesia, khususnya Bali.

Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, mengungkapkan niat pembangunan pura ini telah ada sejak lama.

"Keinginan pembangunan pura ini sudah sejak lama, namun baru bisa direalisasikan mulai tahun 2023. Pura ini merupakan yang pertama di Eropa yang dibangun atas gotong royong masyarakat Bali di Belanda," kata Mayerfas dalam rilisnya, Sabtu (3/5/2025).

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us