10 Kosakata Bahasa Bali Tentang Perkelahian

Perkelahian atau pertarungan jalanan kerap menghiasi berita di Indonesia, termasuk Bali. Perkelahian ini kerap diawali oleh masalah sepele seperti bersenggolan di jalan, saling pandang, dan sentimen lainnya.
Kali ini artikel ini tidak membahas mengenai perkelahian, melainkan kosakata Bahasa Bali yang berhubungan dengan perkelahian atau pertarungan. Apa saja? Berikut daftarnya!
1. Nyagur artinya memukul

Ngantem memiliki makna yang sama dengan nyagur. Dalam suatu perkelahian, seseorang memukul untuk mengalahkan lawannya. Memukul bisa dilakukan dalam jarak panjang, pendek, atau sedang. Contoh kalimat:
I Komang Nyagur Putu kanti bah di jalane. Artinya adalah si Komang memukul Putu sampai jatuh tersungkur di jalan.
2. Nanjung artinya menendang

Selain memukul, menendang efektif untuk mengalahkan lawan. Banyak variasi tendangan yang bisa dilakukan, dari tendangan lurus hingga tendangan memutar. Contoh kalimat:
Sanjaya nanjung Putra kanti ulung di jelinjinganne. Artinya adalah Sanjaya menendang Putra sampai jatuh ke selokan.
3. Ninjak artinya menginjak dengan keras

Menginjak atau ninjak biasanya dilakukan saat lawan berada di bawah atau lantai. Ninjak dilakukan dalam jarak dekat. Contoh kalimat:
Gede ninjak Wira kanti sakit basangne Wira. Artinya adalah Gede menginjak Wira sampai sakit pertunya Wira.
4. Nyontok artinya memukul atau mengetok dengan tangan di bagian atas kepala

Nyontok biasanya menggunakan tangan yang dikepal dengan posisi jari tengah lebih maju. Bagian tubuh yang biasanya jadi sasaran adalah di atas kepala. Contoh kalimat:
Raka nyontok sirahne Bagus kanti benjol. Artinya adalah Raka mengetok kepala Bagus sampai benjol.
5. Nyetut artinya memukul dengan keras terutama bagian kepala

Nyetut artinya mengarahkan pukulan telak dan keras ke bagian kepala. Nyetut ini biasanya dilakukan dalam jarak dekat. Contoh kalimat:
Anom nyetut muane Budi kanti Budi sing ngingetang awak. Artinya, Anom memukul wajahnya Budi sampai Budi tidak sadarkan diri.
6. Beseh artinya bengkak atau memar

Perkelahian atau pertarungan biasanya akan meninnggalkan jejak bengkak di bagian tubuh. Perlu beberapa hari untuk menghilangkan memar ini. Contoh kalimat:
muane Ade beseh suud kena jagur Joni. Artinya mukanya Ade memar sehabis dipukul Joni.
7. Mantig artinya membanting

Membanting adalah satu cara untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawan. Seseorang bisa menggunakan beragam teknik bantingan yang menyesuaikan kekuatannya. Contoh kalimat:
Wirawan mantig Teja ulian gedeg basangne. Artinya, Wirawan membanting Teja karena saking marahnya.
8. Nigtig artinya menyerang secara bertubi-ubi

Nigtig bisa disebut juga berada di atas angin dari lawannya. Sehingga orang tersebut bisa dengan mudah menyerang secara bertubi-tubi. Berikut ini contoh kalimatnya:
Krisna nigtig Dodik ulian awakne Krisna joh gedenan teken Dodik. Artinya, Krisna memukul Dodik secara bertubi-tubi karena tubuhnya Krisna jauh lebih besar dari Dodik.
9. Nebek artinya menusuk dengan senjata tajam

Menusuk dengan senjata tajam sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan kematian. Tentu seseorang harus berhati-hati saat menghadapi lawan yang menggunakan senjata tajam. Contoh kalimat:
Nanda nebek Komang dibi sanja, aget Komang enggalang meaba ke rumah sakit. Artinya, Nanda menusuk Komang kemarin sore, untungya Komang cepat dibawa ke rumah sakit.
10. Nyegut artinya menggigit

Terkadang, menggigit menjadi senjata ampuh untuk menyakiti dan mengalahkan lawan. Menggigit dapat menyebabkan cedera serius karena berpotensi untuk memotong atau memutus anggota tubuh. Contoh kalimat:
Mike Tyson nyegut kuping Holyfield kanti pesu getih. Artinya, Mike Tyson menggigit telinga Holyfield sampai keluar darah.
Deretan kosakata Bahasa Bali di atas tidak hanya memperkaya perbendaharaan bahasa, tetapi juga turut menjaga dan melestarikan bahasa daerah. Belajar Bahasa Bali bisa melalui hal-hal yang sering kita jumpai sehari-hari.