10 Kata Kiasan Bahasa Bali, Biasa Digunakan dalam Percakapan

Kata kiasan merupakan kata atau frasa yang maknanya menyimpang dari makna sebenarnya. Biasanya digunakan untuk memberikan penekanan serta gambaran yang lebih jelas dan mendalam tentang suatu hal.
Kata kiasan sering kita temukan dalam percakapan, puisi, lagu, dan sebagainya. Tak hanya dalam Bahasa Indonesia, kata kiasan juga ditemukan dalam Bahasa Bali. Berikut adalah daftar kata kiasan Bahasa Bali yang sering digunakan dalam percakapan.
1. Matepuk asibak lima

Matepuk asibak lima arti sebenarnya adalah bertepuk sebelah tangan. Matepuk asibak lima digunakan untuk mengungkapkan cinta seseorang hanya sepihak, dengan kata lain cintanya kepada seseorang tidak dianggap. Kata kiasan ini dipopulerkan oleh musisi Bali yang sering menggunakannya dalam judul maupun lirik lagunya.
2. Ngaba basang seduk

Ngaba basang seduk arti sebenarnya adalah membawa perut lapar. Kata kiasan Bahasa Bali ini ditujukan untuk orang yang tidak ikut menyumbang, atau tidak ikut gotong royong dalam suatu acara. Ia datang hanya saat sesi makan atau pestanya saja. Percakapan ini biasanya muncul dalam upacara adat, khususnya saat pernikahan.
3. Memeteng

Memeteng arti sebenarnya adalah gelap-gelapan. Kata kiasan ini sering digunakan untuk orang yang bertindak tanpa berpikir, atau memperhitungkan apa yang sebaiknya dilakukan, ngawur, ceroboh, dan sejenisnya. Kata memeteng juga sering digunakan saat orang berkelahi atau bertarung dalam olahraga beladiri.
Contoh kalimatnya:
I Komang sing ngelah teknik, jeg memeteng nyagur dugas lawan Putu, payu kenjel maluan ye
(Si Komang tidak punya teknik, mukulnya sembarangan (ngawur) saat lawan Putu, jadinya dia capek duluan)
4. Dakin lima

Dakin lima arti sebenarnya adalah kotoran tangan. Arti kiasannya adalah hasil jerih payah atau hasil pekerjaan seseorang. Dakin lima sama maknanya dengan hasil keringat.
5. Mecolek pamor

Mecolek pamor arti sebenarnya adalah dicolek kapur sirih. Arti kiasan mecolek pamor adalah sudah telanjur mendapatkan penilaian atau stigma negatif dari orang lain. Biasanya ditujukan pada orang yang memiliki perilaku buruk dan sudah diketahui oleh masyarakat luas.
6. Munyine cara ceng ceng

Ceng ceng merupakan instrumen dalam gamelan dengan suara nyaring dan berisik. Munyine cara ceng ceng arti sebenarnya adalah suaranya seperti ceng ceng. Arti kiasannya adalah cerewet. Ungkapan ini untuk orang cerewet, bawel, dan banyak omong.
7. Bungut gebuh

Gebuh adalah kondisi saat sesuatu terlalu lama direbus. Bungut gebuh arti sebenarnya adalah mulut yang terlalu lama direbus. Bungut gebuh arti kiasannya adalah orang yang suka berbohong atau suka membual. Besar omongannya, tetapi semuanya bohong belaka.
8. Mecik manggis

Mecik manggis arti sebenarnya adalah menekan buah manggis. Arti kiasannya adalah orang yang suka cari muka atau penjilat. Mecik manggis diidentikkan dengan posisi mencakupkan tangan di depan dada, seperti orang yang sedang memberikan hormat atau salam kepada orang lain.
9. Mamitra

Mamitra arti sebenar adalah mencari teman atau mitra. Namun, arti kiasan dalam Bahasa Bali memiliki makna berselingkuh. Mitra atau selingkuh dianggap teman dalam bercinta.
10. CGT atau cenik gae to

CGT atau cenik gae to memiliki arti pekerjaan kecil. Arti kiasannya adalah untuk mengungkapkan sesuatu atau pekerjaan itu sangat mudah dikerjakan. Kata CGT sering digunakan saat masa kampanye Pilkada maupun Pemilu Legislatif.
Nah, setelah mengetahui 10 kata kiasan Bahasa Bali di atas, kamu harus paham saat menggunakan maupun mendengarkannya dari lawan bicara. Jangan salah mengartikannya, nanti obrolan kamu jadi gak nyambung.