Sate susu di Kampung Jawa, Kota Denpasar. (IDN Times/Imam Rosidin)
Di antara pedagang yang menjajakan masakannya, ada satu gerai yang selalu ramai dan dikerubuti oleh pembeli. Yaitu pedagang satai. Beragam jenis satai dijual seperti satai susu, satai sum-sum, satai jeroan sapi, dan satai usus. Harganya bervariasi. Rata-rata dijual Rp2.500 per tusuk. Tapi khusus satai susu dijual Rp1000 per tusuk.
Siti, penjual satai susu, mengaku bersyukur karena setiap Ramadan ia mendapat tambahan pendapatan. Ia mengaku sudah berjualan di samping Masjid Baiturrahmah sejak tujuh tahun silam. Pendapatannya naik drastis saat berjualan selama bulan puasa. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan Rp3 juta dari berjualan satai.
"Tahun sebelumnya jual Rp2000, sekarang naik jadi Rp2.500. Harga naik semua mas. Ada satai susu, usus, dan sum-sum," kata dia.
Ia bukanlah pedagang musiman. Di hari-hari biasa, Siti berjualan satai di depan rumahnya. Namun peminatnya memang sedikit dan tak seramai kali ini. Selama berdagang di bulan puasa, ia mengaku berbelanja 15 kilogram susu sapi setiap hari, dan langsung habis sehari itu juga.
"Kalau hari biasa sepi peminatnya tak terlalu banyak. Kalau puasa, orang luar yang ke sini mereka tertarik untuk beli satai susu. Kalau puasa banyak peminatnya. Kalau hari biasa di rumah masing-masing tapi tak sebanyak ini. Sehari bisa dapat Rp3 juta sama modalnya," ujarnya.