Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apa itu Coffee To Go, dan Bedanya dengan Coffeeshop

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Uriel Mont)
foto hanya ilustrasi (pexels.com/Uriel Mont)

Pernah gak kamu mampir ke tempat ngopi kecil yang sedikit menyediakan tempat duduk, tapi kopinya enak banget dan cepat disajikan? Nah, itu bisa jadi coffee to go. Konsep bisnis kopi yang lagi marak dan sering dikira coffeeshop biasa. Tapi, apakah coffee to go bisa bisa disebut coffeeshop juga? Yuk, kita kupas bareng bedanya!

Coffee to go: ngopi gak harus nongkrong

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Mike Jones)
foto hanya ilustrasi (pexels.com/Mike Jones)

Secara sederhana, coffee to go adalah model bisnis kopi yang fokus pada layanan take away. Konsep ini menjawab kebutuhan pelanggan yang ingin ngopi cepat, praktis, dan efisien. Biasanya coffee to go:

  1. Punya space kecil atau tidak menyediakan area duduk

  2. Mengutamakan kecepatan dan efesiensi dalam pelayanan

  3. Memiliki ukuran tempat yang lebih eci, sering kali di booth, kontainer atau pojok ruko

Mereka populer di dekat stasiun, kampus perkantoran atau area padat lalu lintas. Jadi, bukan tempat untuk nongkrong lama-lama, tapi cocok buat yang butuh kopi sekarang juga.

Lalu, apakah coffee to go termasuk coffeeshop?

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Matin Kaviani)
foto hanya ilustrasi (pexels.com/Matin Kaviani)

Secara luas, keduanya menjual kopi, tapi coffee to go bukanlah coffeeshop dalam pengertian modernnya. Coffeeshop di Indonesia pada umumnya identik dengan tempat ngopi yang punya:

  1. Area duduk yang nyaman

  2. Suasana santai untuk nongkrong, kerja atau ngobrol

  3. Menu yang lebih variatif, mulai dari kopi manual brew, makanan berat sampat dessert kekinian

Sementara coffee to go lebih fokus pada efisiensi daripada experience. Mereka menjual kopi sebagai produk, bukan mengutamakan suasana sebagai nilai jual.

Hybird model: sebagai fenomena baru

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Masud Allahverdizade)
foto hanya ilustrasi (pexels.com/Masud Allahverdizade)

Menariknya, sekarang banyak pelaku usaha yang menggabungkan konsep ini. Misalnya, coffeeshop yang menyediakan grab and go counter untuk pelanggan terburu-buru, atau coffee to go yang mulai menyediakan 2-3 bangku kecil. Ini menunjukkan bahwa pasar kopi saat ini menuntut fleksibiltas, bukan sekadar bentuk usaha tunggal.

Pilih yang mana, tergantung gaya hidupmu

foto hanya ilustrasi (pexels.com/Alp Yıldızlar)
foto hanya ilustrasi (pexels.com/Alp Yıldızlar)

Mau coffee to go atau coffeeshop? Jawabannya tergantung kamu sekarang, butuh yang mana. Kalau buru-buru tapi tetap ingin kopi enak, konsep coffee to go jadi sahabat terbaikmu. Tapi kalau kamu ingin suasananya, ngobrol santai atau kerja sambil ngopi, coffeeshop bisa jadi pilihan.

Tapi yang pasti, dunia kopi makin dinamis. Kita sebagai penikmat tinggal menikmati ragamnya karena setiap seduhan, selalu ada cerita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us