3 Hidangan Cita Rasa Sumatra Hadir dalam Ubud Food Festival

Indonesia dikenal dengan kekayaan bahan makanan yang dapat memperkaya rasa di setiap hidangan. Beragam bumbu dan tanaman tersebar di seluruh wilayahnya, menjadikan kuliner khas Indonesia punya berbagai rasa autentik. Seperti andaliman dan asam gelugur yang berasal dari Sumatra.
Bali Culinary Pastry School (BCPS) sebagai lembaga pelatihan profesional yang berfokus pada seni kuliner dan pastry, mengenalkan tiga hidangan dengan cita rasa khas Sumatra dalam rangkaian Ubud Food Festival (UFF) 2025. Hidangan ini terbuat dari andaliman, asam gelugur, dan kecombrang, yang dipadukan dengan berbagai macam bumbu lainnya hingga menjadi hidangan lezat ala fine dining.
Head of Culinary, Arts & Operation Bali Culinary Pastry School, Iswati Endah Perwitosari, mengatakan BCPS sendiri ingin mengenalkan kekayaan makanan Indonesia kepada masyarakat luas. Beragam bumbu di Indonesia tidak hanya menjadi hidangan khas sebuah daerah saja, tetapi juga bisa dikombinasikan menjadi sajian fine dining seperti european style.
“Seperti contoh andaliman, tidak semua orang tahu tentang andaliman. Lalu, ada kecombrang sekarang sudah mulai naik, tapi masih banyak juga orang yang belum tahu. Sehingga kami ingin mengenalkan bahan-bahan tersebut dan dibuat dengan finishing european style,” ujarnya di sela-sela acara A Three-course Experience Showcasing the Heart of Sumatran Flavors di Ubud Food Festival, Jumat (30/5/2025).
Penasaran hidangan apa saja yang terbuat dari tiga bahan utama tersebut? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!
1. Sajian bataknese-style naniura sebagai makanan pembuka

Effendi, Culinary Chef Instructor Bali Culinary Pastry School menambahkan, hidangan pertama yang disajikan adalah bataknese-style naniura. Naniura sendiri terbuat dari ikan segar yang tidak dimasak, namun direndam dengan air jeruk dan bumbu rempah untuk menghilangkan amisnya.
“Naniura merupakan hidangan khas Batak yang biasanya dimasak dengan ikan dari Danau Toba. Sekarang kami memasaknya menggunakan Ikan Barramundi segar dan menggunakan andaliman,” tuturnya.
Masakan naniura ini dimasak dengan ikan segar, ditambah jeruk limo serta lime. Lalu, disajikan bersama tempe krispi serta tomato watercress salad untuk memperkaya rasanya.
2. Beef rendang sambal nanas

Menu berikutnya ada beef rendang sambal nanas. Masakan khas Sumatra Barat ini dikreasikan menjadi menu western menggunakan potongan daging sirloin ditambah saus rendang, dan dikombinasikan dengan sambal nanas untuk memperkaya rasanya.
“Rendang ini disajikan terpisah dengan bumbunya, sehingga cita rasa rendang masih terasa seperti aslinya. Kami ingin mengangkat masakan tradisional menjadi lebih profesional, dan memasaknya pun mix and match. Penyajian menu ini dipadukan dengan carrot and sweet potato mille-feuille, potato criquette, eggplant, serta tempe balado,” jelas Chef Effendi.
3. Bukittinggi's sesame rice balls sebagai pencuci mulut

Sebagai makanan penutup, ada Bukittinggi’s sesame rice balls yang merupakan onde-onde legendaris khas Bukittinggi. Masakan ini berupa olahan tepung dengan daun pandan yang dibentuk bulat seperti bola, diisi coconut palm sugar dan pisang, dan ditaburi biji wijen di bagian luarnya.
“Lalu, kami sajikan bersama dengan saus karamel yang lumer di mulut. Sehingga, perpaduan rasa gurih dan manisnya pun tepat. Cocok untuk hidangan pencuci mulut,” ungkap Chef Effendi.
Chef Endah menambahkan, kehadiran tiga hidangan ini memberikan kenikmatan baru dari masakan tradisional yang dikreasikan menjadi menu western.
“Melihat perkembangan zaman sekarang ini, kebanyakan anak-anak muda lebih memilih masakan western, japanese, maupun dari negara lain. Sehingga kami ingin memperkenalkan ragam kuliner Indonesia lebih luas lagi, dan mereka bisa mengingat serta terus menikmatinya,” terang Chef Endah.