7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Online

Pembeli harus menjadi raja yang bijak

Dalam dunia marketplace, reputasi toko online dapat dinilai melalui rating. Rating tersebut selalu menjadi indikator utama apakah toko tersebut memberikan pelayanan yang baik atau tidak. Bintang itu diperoleh dari pembeli yang bertransaksi dengan toko tersebut.

Jika mereka puas dengan kualitas barang dan pelayanan tokonya, bintang 5 akan diberikan oleh si pembeli tanpa keraguan. Tapi jika barangnya tidak sesuai dengan ekspektasi pembeli, bisa-bisa diberi bintang 1.

Coba deh kamu tanya ke penjual di marketplace, pasti ada banyak cerita tentang pembeli memberikan rating rendah karena alasan yang tidak logis. Kira-kira apa aja ya? Berikut ini 7 alasan tak logis pembeli beri bintang satu ke toko online.

Baca Juga: 20 Peluang Bisnis Online Menggiurkan Tahun 2022 Tanpa Modal

1. Barang rusak

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Onlinefoto ilustrasi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Antara penjual dan pihak kurir atau ekspedisi baik itu GoJek, Grab, JNE, SiCepat, Anteraja, dan lainnya biasanya tidak memiliki hubungan langsung. Kecuali kurir pribadi yang memang dipekerjakan oleh pihak tokonya.

Kasus yang sering terjadi adalah ketika barang diterima pembeli namun dalam keadaan rusak, pecah, penyok, patah atau apa pun itu. Dalam hal ini bisa jadi ada dua kemungkinan, dilansir dari Walb.com.

Pertama, dalam proses pengiriman oleh pihak kurir, barang tersebut tidak ditangani dengan benar. Bisa jadi barangnya dilempar-lempar, jatuh, terbentur, atau yang lebih parah adalah kemasannya dibuka-buka oleh si kurir.

Kemungkinan kedua adalah memang sejak awal si penjual sudah memberikan barang yang cacat produksi, lalu pada saat diprotes justru menyalahkan pihak kurirnya. Kalau sudah begini, ujung-ujungnya pasti penjual akan diganjar bintang 1 atau 2.

2. Barang tak kunjung tiba hingga hilang

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Onlinecekresi.com

Kasus kedua yang terkait dengan kurir adalah barangnya lama tiba ke tangan pembeli atau malah hilang tidak jelas ke mana.

FYI, begitu diserahkan ke pihak kurir, si penjual tidak lagi memiliki kendali atas barang yang dikirim. Karena itu sudah menjadi tanggung jawab pihak kurir untuk mengantar paketnya sesuai yang dijadwalkan, menurut Cekresi.com.

Jika kejadian tersebut menimpa kamu, maka yang harus dilakukan adalah melakukan tracking paket atau menanyakannya ke customer service pihak ekspedisi. Pihak penjual juga diharapkan membantu proses ini walau bukan kesalahan mereka secara langsung.

3. Kurir tidak ramah

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Onlinepixabay.com/Tumisu

Lagi-lagi harus diingatkan, bahwa kurir ekspedisi tidak di-manage langsung oleh pihak penjual. Jadi mereka tidak punya kuasa untuk memilih barangnya harus dikirim oleh si Budi dari ekspedisi XYZ yang selalu ceria, senyum, dan ramah pada saat mengirim barang.

Mungkin yang bisa dilakukan oleh pihak marketplace adalah adanya fasilitas untuk memberikan rating pihak ekspedisi. Jadi rating ini terpisah antara penjual dan kurir. Sehingga pihak ekspedisi bisa turut mengevaluasi kualitas layanannya.

4. Pembeli tidak mengerti cara menggunakan barang yang dibeli

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Onlinepexels.com/cottonbro

Barang diterima dalam keadaan bagus dan sesuai deskripsi, respon toko serta pengiriman dari ekspedisi juga cepat. Tapi penjual diberi bintang 1 karena pembeli tidak mengerti cara menggunakan barang yang dibelinya.

Pemahaman atas cara penggunaan sebuah produk bukan menjadi tanggung jawab penjual. Contohnya, jika pembeli membeli printer tapi dia tidak tahu cara instalasinya, apakah si penjual harus ikut tanggung jawab atas ketidaktahuan pembeli? Tidak, kan!

Jadi yang harus dilakukan penjual adalah mencantumkan link video di YouTube atau panduan lain dalam bentuk teks di dalam deskripsi produk untuk dibaca oleh pembeli. Jika si pembeli masih belum paham juga, itu jadi masalahnya diri sendiri.

5. Salah beli

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Onlinepexels.com/Liza Summer

Ini termasuk alasan paling tidak logis yang harus ditanggung oleh penjual. Sebab penjual yang baik akan selalu menjelaskan detail tentang produknya, baik itu melalui foto maupun mencantumkan spesifikasinya.

Jika si penjual sudah melakukan hal itu, tapi pembeli masih salah beli juga, itu salahnya si pembeli. Sebab semuanya sudah dijelaskan di deskripsi produk.

Lain cerita jika pembeli menerima barang yang berbeda dari deskripsi. Itu sih namanya penjual nakal yang wajib diganjar bintang 1, atau bahkan minus kalau bisa.

6. Harga barang kemahalan dibanding toko sebelah

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko Onlinepixabay.com/stevepb

Kalau ini sih boleh dibilang alasan yang konyol. Kenapa? Karena di marketplace, pembeli berpeluang melihat banyak para penjual. Jadi kalau memang dirasa harganya kemahalan, jangan beli di situ. Masih ada puluhan hingga ribuan penjual lainnya yang menawarkan barang yang sama. Pembeli bebas memilih penjual yang dia suka.

7. Tanpa alasan jelas

7 Alasan Tak Logis Pembeli Beri Bintang Satu ke Toko OnlineUnsplash.com/Priscilla Du Preez

Pembeli memberi bintang 1 tapi tidak disebutkan alasannya. Bisa jadi ada dua alasannya. Si pembeli sudah terlalu kecewa karena barangnya tidak sesuai ekspektasi atau berbeda dari yang dideskripsikan penjual. Akhirnya dia malas dan sudah capek untuk menjelaskan alasannya.

Alasan lainnya adalah persaingan dagang. Tidak bisa dipungkiri, dalam dunia bisnis akan selalu ada yang melakukan aksi menjatuhkan pihak pesaing. Memberi rating bintang 1 adalah salah satunya.

Terlepas apa pun alasannya, menjadi seorang pembeli di marketplace haruslah bijak dalam memberikan rating kepada toko online. Karena rating itu sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan toko online tersebut.

Rully Novrianto Photo Community Writer Rully Novrianto

Yuk kunjungi juga blog saya di http://www.rullyn.net/

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya