Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penentu Nasib Pariwisata, WTN Summit Akan Digelar di Bali

Kegiatan WTN Indonesia di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times - The World Tourism Network (WTN) Indonesia telah menyelenggarakan acara Official Pre-Launch of WTN Summit-Time 2023 Think-Tank & Summit di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (23/2/2023) lalu. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

Agenda ini melibatkan pemangku kepentingan pariwisata dari operator perjalanan kecil dan menengah, serta anggota WTN global secara hybrid. Apa saja yang menjadi fokus bahasan agenda ini ya?

1.Indonesia menerima tawaran pariwisata inbound

Ilustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Sandiaga mengungkapkan, agenda ini membahas tentang perkembangan pariwisata di dunia untuk membahas pentingnya kemitraan dengan operator wisata kecil, dan menengah sebagai tonggak awal kolaborasi dengan anggota jaringan independen dari 129 negara di seluruh dunia, yang telah menawarkan pariwisata inbound ke Indonesia.

"Acara global ini akan memberikan kontribusi yang paling efisien untuk menumbuhkan bisnis kreatif pariwisata dan ekonomi kita," ungkap Sandiaga.

2.Ada platform khusus untuk industri pariwisata

Kegiatan WTN Indonesia di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Mendukung upaya tersebut, Ketua WTN Global, Jurgent T Steinmetz, yang hadir secara online mengatakan WTN Global dikenal sebagai Jaringan Pariwisata Dunia (World Tourism Network). Sesuai dengan namanya, WTN mendukung UKM yaitu pengusaha biro perjalanan mandiri berskala kecil menengah.

Bentuk dukungan yang diberikan adalah menyediakan platform bagi industri swasta untuk menghasilkan pendapatan dan lapangan kerja. Selain itu menciptakan jembatan antara UKM, anggota industri besar, dan sektor publik.

3.Akan dilsakanakan pada September 2023 mendatang

Ilustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan Ketua WTN Indonesia, Muddi Astuti, mengatakan WTN ini nantinya melibatkan para ahli, dan jaringan global untuk meraih kesempatan dan bisa bersaing dalam destinasi serta potensi negara sekaligus memantau dampak sosial, ekonomi, dan ekologi dari pariwisata. Agenda ini nantinya juga akan menunjukkan Indonesia sebagai model pariwisata yang aman dan nyaman untuk bisnis.

Agenda tersebut rencananya digelar pada 28 September 2023 hingga 1 Oktober 2023, yang melibatkan sekitar 129 negara.

"Sudah menjadi komitmen kami untuk fokus pada kerja sama global dan menggunakan pertemuan ini sebagai platform pembelajaran dan berbagi informasi tentang segala hal baru, termasuk Pariwisata Medis dan Usaha Kecil Menengah (UKM)," kata Muddi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Irma Yudistirani
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us