3 Perusahaan Indonesia Ikut Ajang Penghargaan GPEA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Konferensi Internasional Asia Pacific Quality Oranization (AQPO) ke-25 dan International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2019 kembali digelar di Bali, tepatnya di The Stone Hotel, Jalan Pantai Kuta, Senin (14/10). Agenda bergengsi tahunan ini diikuti oleh 19 negara dan ratusan perusahaan.
Ketua Komite Konferensi, Budihartono, menyampaikan bahwa agenda tahunan ini memberikan berbagai macam award terkait aktivitas mutu. Mulai dari level tim di lapangan hingga management bagaimana membuat strategi organisasi. Di antaranya ACE (Awards for Contributing to Excellence), GPEA (Global Performance Excellence Award) and International Individual Award.
“Untuk Indonesia ada beberapa perusahaan yang akan mendapat award. Mereka sudah bisa menunjukkan kinerja yang bagus. Bisa dicontoh,” ucapnya.
Banyaknya perusahaan Indonesia yang ikut dalam konferensi ini menunjukkan, bahwa Indonesia tidak ingin menyandang sebutan ibaratnya hanya jago di kandang. Sehingga ajang ini adalah kesempatan penting untuk perusahaan di Indonesia dalam daya saing secara global.
1. Diikuti 19 negara dan 300 perusahaan di Asia Pasifik
Setidaknya 300 perusahaan di Asia Pasifik yang berasal dari 19 negara mengikuti AQPO ke-25 ini. Dari jumlah peserta 800 orang, setengahnya merupakan orang-orang dari perwakilan perusahaan Indonesia. Di antaranya industri pupuk, semen, Pertamina, sektor bank, Jamkrindo hingga Angkasa Pura.
2. Tiga perusahaan di Indonesia mengikuti ajang penghargaan GPEA
Ketua umum Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMPI), Suradi, mengungkapkan agar perusahaan unggul dalam bisnis harus memenuhi tujuh kriteria yang ada. Beberapa di antaranya terkait dengan leadership, strategic, customer, measurement atau analisa dan work management.
Agenda ini mencatat ada tiga perusahaan yang mengikuti GPEA (Global Performance Excellence Award). Di antaranya Pupuk Kaltim, Pelindo II dan Jamkrindo.
“Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang sudah mendapatkan penghargaan World Class antara lain Pertamina, kemudian Indonesia Power, kemudian Pupuk Kaltim. Nah untuk tahun ini kita tunggu,” terangnya.
3. Kualitas SDM Indonesia disebut terus mengalami peningkatan
Dalam kacamata Budihartono, kondisi sumber daya manusia (SDM) Indonesia pelan-pelan terus mengalami peningkatan. Banyak pertumbuhan yang cukup positif terkait daya saing SDM Indonesia.
“Kalaupun konferensinya di luar negeri, kita termasuk peserta yang banyak ya. Prestasinya juga membanggakan. Jadi saya pikir sesuatu yang membanggakan dan kita terus tingkatkan,” terangnya.