Sebagian masyarakat akan berpikir hal-hal magic dan sesuatu yang angker di Alas Purwo. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar lho.
IDN Times baru-baru ini mengunjungi Alas Purwo yang terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tempat ini sebenarnya Taman Nasional lho. Apa saja yang ada di dalamnya? Berikut potret Alas Purwo yang diabadikan oleh IDN Times saat berkunjung ke sana pada 11 Juni 2021 lalu.
Jalan menuju Taman Nasional Alas Purwo sudah beraspal, sehingga mudah diakses oleh pengunjung. Dengan suasana khas pedesaan, kamu akan menemui penduduk lokal di Kecamatan Tegaldlimo yang begitu sederhana. Mereka menggarap ladangnya hingga mengangkut hasil panen.
Wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional ini cukup membayar karcis sebesar Rp5000 per orang. Banyak lokasi yang bisa kamu tuju begitu memasuki kawasan ini. Alas Purwo memiliki lima tipe vegetasi yaitu hutan pantai, mangrove, hutan tropis dataran rendah, hutan bambu, dan perkebunan jati.
Berwisata tidak harus mengabaikan perintah agama lho. Ada tempat ibadah berupa musala. Karena lokasinya di Alas Purwo, maka musala berbentuk panggung ini diberi nama Masjid Al Purwo.
Selayaknya hutan yang lain, airnya pun jernih dan dingin. Pengelola wisata rupanya juga menyediakan pancuran air untuk membasuh muka hingga kaki. Kamu akan merasakan dinginnya air dari hutan yang sangat menyegarkan. Sekumpulan monyet juga memanfaatkan pancuran tersebut untuk minum.
Kalau mau istirahat atau rebahan sejenak karena lelah berjalan, ada beberapa gazebo yang disediakan di sini. Dijamin tidur kamu akan nyenyak karena tempatnya berada di pinggir pantai dan tengah hutan. Semoga mimpi indah ya.
Pelesiran ke Alas Purwo juga bisa kamu nikmati bersama keluarga atau rekan. Kamu boleh membawa bekal dari rumah lalu dinikmati di alas atau hutan, dan bahkan di pinggir pantai. Namun tetap hati-hati ya. Karena sekumpulan monyet bisa saja merebut perbekalan kamu. Jadi sediakan saja buah untuk mereka.
Kamu bisa menuju ke Batuan Gunung Api Pantai Pancur. Di lokasi ini, kamu akan menemukan batuan gunung api dan gamping. Lokasimya bersebelahan dengan Pantai Pancur. Namun pengunjung tidak diperkenankan untuk mandi di area pantai karena ombaknya berbahaya.
Sekawanan monyet memenuhi area menuju Pantai Pancur. Mulai dari anak monyet hingga pejantan yang besar. Mereka kerap menghampiri pengunjung untuk meminta makanan. Jadi hati-hati ya kalau berkunjung ke sana.
Pemandangan di Savana Sadengan, yang merupakan situs biologi ini, cukup menarik mata. Luasnya sekitar 84 hektare. Geoforest Alas Purwo ini termasuk perwakilan hujan tropis dataran rendah yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Areal feeding ground atau savana Sadengan ini sengaja dibuat oleh pihak Taman Nasional Alas Purwo sejak 1983. Banyak flora dan fauna hidup di Savana ini, termasuk yang langka.
Selain Masjid Purwo, ada dua pura yang juga bisa kamu kunjungi untuk umat Hindu. Yaitu Situs Kawitan dan Pura Luhur Giri Salaka. Letak keduanya saling bersebelahan dan berada di area dalam Alas Purwo. Kamu bisa berdoa dan dibantu oleh pemangku di sana.
Bangunan Pura Luhur Giri Salaka tampak megah dari luar. Areanya sangat luas di bawah pohon mahoni. Ketika IDN Times berkunjung ke sana, pura ini masih dalam tahap pembangunan penyengker.
Selain lokasi yang sudah dibahas di atas, bagi kamu yang hobi fotografi, lokasi ini recommended banget. Selamat berkunjung ya.