Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250622-WA0001.jpg
Burung Jalak Bali di Kampung Jalak Bali Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDN Times- Kampung Jalak Bali terletak di Banjar Tingkih Kerep, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten. Dari Denpasar, tempat ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat maupun roda dua sekitar 1,5 jam. Kampung Jalak Bali merupakan kawasan konservasi yang kini menjadi rumah baru bagi puluhan ekor Jalak Bali, burung endemik Bali yang termasuk satwa langka.

Kampung Jalak Bali ini dikelola oleh Yayasan Friends of the National Parks Foundation (FNPF) bersama desa adat sekaligus masyarakat setempat yang juga aktif merawat satwa dilindungi ini. Bagi yang berkunjung ke sini, akan merasakan pengalaman memberikan makan langsung Jalak Bali di alam liar. Untuk saat ini, pengunjung tidak dipungut tiket masuk, namun bisa berdonasi seikhlasnya.

1. Alam di Banjar Tingkih Kerep menjadi habitat banyak jenis burung

Burung Jalak Bali di Kampung Jalak Bali Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pengelola Kampung Jalak Bali sekaligus staf dari Yayasan FNPF, I Wayan Yudi Artana, menceritakan tempat konservasi di Desa Adat Tingkih Kerep ini baru terbentuk setahun lalu. Berbagai jenis burung lainnya juga bisa ditemui di sini. Karena itu, banyak masyarakat dari luar datang untuk memburu burung-burung ini. Para pemburu inilah yang menjadi alasan kelompok pelestari burung bersama aparat desa setempat membuat aturan desa adat atau awig-awig. Aturan ini untuk melindungi satwa burung dan melepaskan burung setiap 17 Agustus. Selain burung, ada juga berbagai jenis ikan yang dilestarikan di saluran irigasi desa setempat. Dari kegiatan pelepasan tersebut, Yayasan FNPF menawarkan pengembangan dan pelestarian Jalak Bali di kawasan Banjar Tingkih Kerep.

"Hal ini diputuskan setelah melakukan observasi selama setahun terhadap habitat pohon dan lingkungan sekitar. Lingkungannya cocok untuk melepasliarkan Jalak Bali," ujarnya, Senin (23/6/2025).

2. Populasi Jalak Bali berkembang hingga 60 ekor

Editorial Team