Profil Lee Man FC dan Urawa Red Diamonds, Lawan Bali United
Bali United sudah memastikan diri untuk tampil di kompetisi Asia sebagai wakil Indonesia setelah mengalahkan PSM Makassar. Namun, bukan berarti Bali United bisa langsung masuk ke fase grup Liga Champion Asia (ACL) 2023. Klub berjuluk Serdadu Tridatu ini harus melalui fase playoff terlebih dahulu.
Dalam fase ini, Bali United harus menghadapi dua tim, yaitu Lee Man FC dari Hongkong dan Urawa Red Diamonds dari Jepang. Simak profil dua tim yang akan dihadapi Bali United di fase playoff ACL 2023.
1. Lee Man FC
Lee Man FC adalah klub yang bermain di Hongkong Premier League, kompetisi kasta utama setempat. Klub ink berhasil menjadi runner up Hongkong Premier League musim 2022/2023. Mereka berbasis di Stadion Tseung Kwan O Sports Ground, Hongkong.
Klub ini berdiri pada tahun 2002 dengan nama Southern District RSA, yang bermarkas di Aberdeen Sports Ground. Klub ini awalnya bermain di divisi terbawah Hongkong Football Association (HKFA). Namun setelah diakuisisi oleh perusahaan grup Lee Man Property Development, klub ini berganti nama dan mengalami kemajuan pesat. Mereka berhasil masuk papan atas liga divisi utama Hongkong Premiere League.
Pelatihnya adalah Chiu Tat Tsang yang berasal dari Hongkong. Bali United perlu mewaspadai penyerang Lee Man FC, Everton Camargo. Pemain kelahiran Brasil ini pemain tersubur di Lee Man FC dengan koleksi 17 gol dan 5 assist di Hongkong Premier League musim 2022/2023.
2. Urawa Red Diamonds
Dikutip dari situs Urawa-reds.co.jp, Urawa Red Diamonds (URD) merupakan klub yang berbasis di Urawa, Saitama, Jepang. Awalnya, klub ini bernama Shin-Mitsubishi Heavy Industry FC yang didirikan pada tahun 1950. Pada tahun 1992, namanya berubah dari Mitsubishi menjadi Urawa Reds Diamonds.
URD menjadi tim papan atas J League, liga profesional kasta tertinggi di Jepang. Tidak hanya di Jepang, tim berjuluk The Reds ini mampu menjadi penguasa di kancah Asia. Mereka baru saja menjadi juara Liga Champion Asia (ACL) 2022 setelah mengalahkan Al Hilal, klub asal Arab Saudi dengan agregat skor 2-1.
Tidak hanya sekali, mereka telah merasakan menjadi juara ACL sebanyak tiga kali yaitu pada tahun 2007, 2017, 2022. URD saat ini dihuni oleh beberapa pemain top Jepang seperti Hiroki Sakai; pemain asing Jose Kante dan Alex Schalk. Walaupun mereka berada di psosisi enam besar J League, tetapi tetap menjadi batu sandungan bagi Bali United. Itu pun jika mampu menghadapi adangan Lee Mans FC.
3. Mampukah Bali United mengubah julukan 'Badut Asia'?
Dua tim ini pastinya akan membuat Bali United melewati jalur berliku menuju fase grup. Apalagi melihat kiprah Serdadu Tridatu di kompetisi Asia yang kurang baik. Kegagalan demi kegagalan berlaga di kompetisi Asia membuat Bali United mendapatkan julukan 'Badut Asia', baik oleh penggemarnya sendiri maupun insan sepak bola Tanah Air.
Menurut penulis, saat ini pelatih Bali United harus lebih kreatif menjalankan taktik di lapangan. Taktik bola panjang yang memanfaatkan tusukan pemain sayap kerap terbaca oleh lawan, dan membuat Bali United kesulitan melancarkan serangan. Variasi-variasi serangan sangat diperlukan agar memudahkan para pemain depan Bali United menusuk ke area pertahanan musuh.
Pertahanan Bali United yang masih jauh dari ekspektasi penggemar Bali United juga perlu dibenahi. Kedatangan kiper asing, Adilson Maringa, masih belum mampu mengangkat kualitas area pertahanan. Semoga dengan tambahan skuad di lini belakang dari Elias Dolah, mampu memperkuat area yang kerap menjadi sumber kekalahan Bali United di Liga 1 musim lalu.
Untuk masuk ke fase grup ACL 2023, Bali United harus mengalahkan klub Lee Man FC terlebih dahulu. Setelah itu baru menghadapi klub raksasa Jepang, Urawa Red Diamonds. Seterjal apa pun jalannya, kobarkanlah semangat puputanmu bli!
