TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadwal Rahinan Hindu di Bali Desember 2023

Akhir tahun banyak rahinan

Ilustrasi umat Hindu saat upacara di Pura. (unsplash.com/Ruben Hutabarat)

Umat Hindu di Bali memiliki hari suci atau rahinan. Rahinan ini ada yang datangnya setahun sekali dan setiap 210 hari sekali. Tata cara pelaksanaan dan maknanya juga berbeda-beda. Pada Desember 2023 ini, terdapat beberapa rahinan yang akan dilaksanakan oleh umat Hindu. Apa saja ya? Simak daftar rahinan berikut!

Baca Juga: Makna Ritual Basmerah di Bali, Penetral Penyakit Pancaroba

Baca Juga: 5 Pura Bali yang Berada di Atas Bukit, Pemandangannya Indah

1. Hari Saraswati, turunnya ilmu pengetahuan

Ilustrasi Dewi Saraswati. (pixabay.com/Zain_Mustaghfir)

Hari Saraswati di Bali dikenal sebagai hari suci turunnya ilmu pengetahuan. Dewi Saraswati menjadi simbol pengetahuan dan disebut sebagai Dewi Pengetahuan. Hari Saraswati jatuh setiap 210 hari sekali, tepatnya Sabtu, Saniscara Umanis, wuku Watugunung. Untuk tahun ini, Hari Saraswati jatuh pada Sabtu 16 Desember 2023.

Umat Hindu memuja Dewi Saraswati agar mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang nantinya berguna untuk menjalani kehidupan. Pada hari ini, umat Hindu menghaturkan sarana upacara yang disebut dengan banten Saraswati. Biasanya para pelajar akan melakukan upacara (piodalan) di pura yang ada di sekolah tersebut.

2. Hari Banyu Pinaruh untuk melakukan pembersihan diri

Pura Taman Campuhan Sala (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Banyu Pinaruh adalah hari penanggalan pertama dalam kalender Bali. Hari suci ini jatuh sehari setelah Hari Saraswati atau pada Minggu, Redite Pahing, wuku Sinta atau Minggu (17/12/2023). Banyu Pinaruh masih menjadi rangkaian Hari Saraswati.

Saat hari Banyu Pinaruh, umat Hindu akan menuju ke sumber air (sungai, pantai, mata air, dan lainnya) untuk melakukan prosesi melukat atau mandi suci. Pada hari suci ini, umat Hindu membersihkan tubuhnya secara lahir dan bathin. Hal ini dilakukan agar umat Hindu bersih secara lahir, batin, dan siap menggunakan ilmu pengetahuan untuk sesuatu yang bermanfaat.

3. Soma Ribek untuk memuja Dewi Sri

Ilustrasi tanaman padi. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

Hari Soma Ribek jatuh sehari setelah Hari Banyupinaruh, atau dua hari setelah Hari Saraswati. Tepatnya pada Senin, Soma Pon, wuku Sinta atau pada Senin (18/12/2023). Soma Ribek memiliki makna Senin penuh anugerah.

Soma Ribek berkaitan dengan pemujaan terhadap Dewi Sri sebagai lambang kesuburan. Umat Hindu akan melaksanakan upacara di tempat penyimpanan beras atau lumbung padi di rumah masing-masing. Dengan harapan, untuk memohon rejeki, kerahayuan, dan berterima kasih telah memberikan beras sebagai sumber pangan.

4. Hari Pagerwesi

Umat Hindu sedang bersembahyang di pura. (unsplash.com/Pablo de la Fuente)

Hari Pagerwesi jatuh pada empat hari setelah Hari Saraswati. Tepatnya, pada hari Rabu, Budha Kliwon, wuku Sinta atau pada Rabu (20/12/2023). Hari Pagerwesi merupakan rangkaian dari perayaan Hari Saraswati.

Pada hari suci ini, umat Hindu memuja Sang Hyang Paramesti Guru, manifestasi Tuhan sebagai gurunya alam semesta. Saat Pagerwesi, umat Hindu memuliakan guru sebagai penuntun untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang baik. Hari Pagerwesi juga sebagai pengingat bagi umat Hindu untuk meneguhkan iman dan memagari diri dengan ilmu pengetahuan.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya