Fakta Ikan Setan, Bergizi Tapi Gak Boleh Dikonsumsi Berlebih

Ikan yang bermanfaat, tapi konsumsi tidak boleh berlebihan

Apakah kamu suka mengkonsumsi ikan? Jika iya, hal tersebut adalah benar dan tentu baik untuk tubuh. Sebab selain kandungan protein, ikan memiliki beberapa gizi lainnya yang tak kalah penting. Dilansir jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan (2017),  ikan merupakan salah satu sumber protein hewani. Dimana memiliki kandungan protein sekitar 15-24% serta asam amino essensialnya dengan tingkat kecernaan mencapai 95%. Selain itu juga mengandung asam lemak omega-3 yang berguna bagi perkembangan jaringan otak serta mencegah terjadinya tekanan darah tinggi, stroke hingga penyakit jantung. 

Namun, dalam mengonsumsi ikan harus tepat dalam pemilihan kualitasnya. Tidak terkecuali jenis ikan apa pun itu. Termasuk jenis ikan gindara yang satu ini. Ikan dengan nama ilmiah Lepidocybium flavobrunneum ini dapat ditemui pada perairan Indonesia. Bagaimana ciri-ciri dan manfaat, serta mengetahui apa efek yang ditimbulkan jika berlebihan dalam mengkonsumsinya. Simak beberapa ulasan mengenai ikan gindara sebagai berikut.

1. Sering disebut sebagai "tuna putih"

Fakta Ikan Setan, Bergizi Tapi Gak Boleh Dikonsumsi BerlebihIlustrasi daging ikan gindara (flickr.com/inpac fish)

Untuk mengenal ikan gindara, perlu diketahui ciri-ciri bentuknya. Ada yang menyebutkan ikan gindara sebagai tuna putih. Menurut Basmal (2010), ikan jenis ini dapat ditemui pada wilayah tropis maupun subtropis di perairan dunia. Dia merupakan hasil samping tangkapan dari perikanan tuna (nontarget species).

Selain itu juga disebut sebagai ikan setan. Karena bentuknya yang disebut kurang bagus atau jelek, dengan warna abu-abu kehitaman. Namun terdapat gizi yang berguna untuk tubuh jika dikonsumsi. Ikan gindara memiliki bentuk tubuh memanjang, dengan sirip dadanya yang kecil dekat dorsal dan sirip di bagian anus. Ikan ini merupakan kombinasi dari ikan makarel dan tuna. Selain itu, dilansir jurnal Kesehatan Ilmiah (2019), ikan gindara termasuk ikan mentega (butterfish), sebab tekstur dan rasanya yang lembut menyerupai tongkol maupun tuna.

2. Bermanfaat untuk kesehatan

Fakta Ikan Setan, Bergizi Tapi Gak Boleh Dikonsumsi BerlebihIlustrasi ikan gindara (ictioterm.es)

Sudah bukan rahasia lagi, jika ikan cocok untuk kesehatan tubuh. Begitu pula dengan ikan gindara. Dilansir Fastsecret.co.id (2023), dalam 100 gram (gr) ikan gindara terdapat kalori sebesar 126 kal; lemak 6,91 gr; protein 14,9 gr. Selain itu juga mengandung  omega 3, omega 6, omega 9, zat besi dan vitamin.

Menurut Basmal (2010), asam lemak omega 6 dan omega 3 adalah asam lemak esensial untuk manusia. Asam lemak omega 6 dapat berfungsi dalam mencegah penyempitan pembuluh darah, karena adanya kolesterol yang menempel pada dinding pembuluh darah. Sedangkan omega 3 dapat mempertahankan daya tahan sel otot jantung dari kerusakan, mengencerkan kekentalan darah, menurunkan LDL (Low Density Lipid) dan meningkatkan HDL (High Density Lipid).

Selain itu juga menjaga kesehatan tulang, memperlambat penuaan hingga mencegah rematik. Protein yang terdapat di dalamnya juga mampu menjaga daya tahan tubuh, yaitu meningkatkan antibodi dan dapat meregenerasi sel.

3. Efek samping

Fakta Ikan Setan, Bergizi Tapi Gak Boleh Dikonsumsi BerlebihIlustrasi olahan daging ikan gindara (flickr.com/jeremy joswik)

Ikan gindara dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan. Seperti pembuatan steak daging ikan gindara, sup ikan gindara, hingga olahan ikan gindara saus teriyaki. Tidak terbayangkan bukan bagaimana rasanya? Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa ikan gindara memiliki tekstur daging yang lembut, dan pasti semua kalangan menyukainya. Namun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi ikan gindara tidak boleh berlebihan. Sebab, ada efek sampingnya.

Dilansir dalam Linisehat.com (2022), ikan gindara kaya akan lemak berkisar 20 persen dan terdapat kandungan gempylotoxin. Gempylotoxin merupakan zat lilin yang tidak dapat diolah dalam tubuh manusia. Sehingga zat tersebut akan terakumulasi dalam rektum dan bisa menyebabkan diare. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa mual, kram perut, muntah dan sakit kepala.

Untuk mengurangi terjadinya keracunan saat mengkonsumsinya bisa dilakukan dengan pengolahan yang tepat. Seperti dilakukan pemanggangan atau membuang cairan minyak yang telah keluar dari ikan. Selain itu dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam mengnsumsinya, yaitu per hari hanya boleh memakannya sekitar 6 ons (170 gr).

4. Termasuk ikan yang berumur panjang

Fakta Ikan Setan, Bergizi Tapi Gak Boleh Dikonsumsi BerlebihIlustrasi ikan gindara dengan ukurannya yang besar (australian.museum)

Spesies ikan gindara disebut memiliki umur panjang. Dapat dilihat dari pertumbuhan dan habitatnya di perairan dalam. Dilansir jurnal Kesehatan Ilmiah (2019), ikan gindara mampu tumbuh hingga panjangnya dua meter, hal ini sesuai dengan wilayah pertumbuhannya. Ikan ini menyukai berbagai jenis ikan sebagai makanannya, seperti cumi-cumi dan krustasea. Bahkan disebut sebagai ikan predator. Beratnya bisa mencapai 25-40 kilogram (kg). Ikan gindara ini mampu hidup hingga 94 tahun. Namun sebagian besar yang telah melakukan penangkapan komersial di berbagai daerah yaitu hanya berusia kurang dari 20 tahun. 

Itu dia beberapa ulasan mengenai ikan gindara. Dengan mengenal karakteristik dan kandungan dari ikan tersebut, kamu bisa lebih berhati-hati dalam mengolah dan  mengonsumsinya. Semoga bermanfaat!

Referensi:

Basmal J. (2010). Ikan Gindara (Lepidocybium flavobrunneum) sebagai Sumber Asam Lemak Essential. Squalen Vol. 5, No. 3
Djunaidah IS. (2017). Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia: Ironi di Negeri Bahari. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, Vol. 11, No.1
Fastsecret Indonesia. 2023. Ikan Gindara
Majid NC, Simanjuntak P, dan Tisno S. (2019). Uji Aktivitas Anti Hiperlipidemia Minyak Ikan Gindara (Lepidocybium flavobrunneum) pada Tikus Putih Jantan Dewasa Galur Wistar. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol. 18, No. 3
Pawestri S. (2022). Gempylotoxin pada Ikan Gindara Penyebab Kerriorhoea.

Nunik Empu Apriliani Photo Community Writer Nunik Empu Apriliani

Terus belajar, sebab tiap proses akan membuahkan hasil.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya