TNI AL Gelar Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 di Bali

- TNI AL menggelar Final Planning Conference (FPC) menjelang MNEK 2025 dengan tema Maritime Partnership for Peace and Stability.
- MNEK 2025 akan fokus pada penanggulangan bencana, bantuan kemanusiaan, dan ancaman bersama aspek maritim.
- 41 negara konfirmasi hadir dengan alutsista dalam latihan non-combat, serta akan diadakan International Maritime Security Symposium (IMSS) 6th.
Denpasar, IDN Times - Menjelang gelaran Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 pada 15-22 Februari mendatang, TNI AL menggelar Final Planning Conference (FPC). MNEK tersebut mengangkat tema Maritime Partnership for Peace and Stability yang dalam pelaksanaannya akan dihadiri delegasi dari 41 negara.
Menurut Asisten Operasi (Asops) Kasal, Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, latihan hari ini akan berfokus pada penanggulangan bencana serta dan bantuan kemanusiaan atau Humanitarian Asisstance/Disaster Relief (HA/DR), serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat nonwar-fighting, yang merupakan aktualisasi tugas pokok TNI AL di bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Kenapa kegiatan ini dilaksanakan? Ini adalah sebagai implementasi untuk mendukung kebijakan-kebijakan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan sebuah negara yang kuat harus didukung oleh militer yang kuat," kata dia di geladak KRI I Gusti Ngurah Rai (KRI GNR) Pelabuhan Benoa Bali pada Kamis (9/1/2025).
Untuk mewujudkan sebuah militer yang kuat, imbuhnya, juga harus didukung dengan anggaran yang kuat dan besar juga. "Tentunya hal tersebut harus didukung oleh rakyat yang sejahtera," kata dia.
1. TNI AL membangun kemitraan dunia untuk melalui MNEK

Yayan Sofiyan mennjelaskan, rangkaian tahap akhir FPC itu bertujuan, antara lain, untuk mengetahui konfirmasi akhir dan masukan dari para delegasi negara peserta dalam rangka finalisasi persiapan pelaksanaan 5th MNEK 2025.
Selain itu, kata dia, para peserta dapat memperoleh gambaran besar dan pemahaman yang sama saat pelaksanaan latihan digelar. FPC ini juga membahas seputar prosedur yang akan dipedomani oleh setiap negara partisipan.
"Tujuannya setidaknya untuk membangun kemitraan, hubungan yang lebih baik, memberikan efek positif terhadap berbagai kepentingan nasional Indonesia baik pada tatanan nasional, regional, maupun internasional," ungkapnya.
2. Sebanyak 41 negara akan menghadiri 5th MNEK di Bali

Pada pelaksanaan MNEK 2025, sebanyak 41 dari 58 negara telah mengkonfirmasi kehadiran. Selain delegasi mereka juga mengirimkan alat utama sistem senjata atau alutsista. Tercatat alutsista asing yang terlibat sebanyak 21 kapal perang, 6 helikopter dan 3 MPA. Sementara TNI AL mengerahkan 17 KRI yang akan berpartisipasi dalam kegiatan latihan yang bersifat non-combat, yakni kegiatan operasi kemanusiaan dan kebencanaan.
"Kapal perang asing dari seluruh negara akan hadir baik dari kawasan regional maupun dari negara-negara yang jauh dari kita, yang di Eropa, Amerika, Iran, Saudi Arabia, Pakistan, India dan sebagainya, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Rusia akan datang ke sini," terangnya.
3. TNI AL fasilitasi kegiatan IMSS untuk mewadahi isu maritim dunia

Selain itu, puluhan negara partisipan juga akan mengikuti International Maritime Security Symposium (IMSS) 6th yang merupakan even simposium terbesar yang digelar oleh TNI AL. Pada kegiatan ini akan menyediakan forum untuk partisipan dan delegasi untuk berdiskusi seputar isu maritim regional dan global terkini di berbagai aspek dan perspektif.
"Ini sangat penting sekali. Ini moment yang sangat-sangat strategis sekali, akan berdampak kepada berbagai macam efek," terangnya.
Indonesia dengan politik bebas aktifnya berhubungan dan bersahabat baik dengan negara manapun, juga aktif dalam menyuarakan perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan perdamaian di sejumlah negara. Kesempatan ini dimanfaatkan Indonesia untuk membangun kerja sama maritim dan menunjukkan peran universal TNI AL ke seluruh dunia.