21 Ekor Penyu Diselundupkan di Bali, Daging Dijual per Paket

Direktur Kepolisian Perairan Polda Bali, Kombes Pol Soelistijono, mengatakan Made Japa telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka sebagai pengepul penyu yang dikirim dari Gilimanuk, dan sudah melakukan aksinya sejak tahun 1998 silam.

"Asal Penyu Hijau ini dari Madura, yang mendatangkan ke Bali ini masih dalam proses penyelidikan kita," jelasnya, Senin (1/5/2023).

Terhadap tersangka dijerat pasal 21 ayat 2 huruf a huruf b juncto pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang KSDAHE juncto PP RI Nomor 7 Tahun 1999 juncto Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Dengan ancaman pidana 5 tahun penjara, dan denda Rp100 juta.

Pihak polisi menemukan 21 ekor Penyu Hijau tersebut diletakkan di kolam rumah tersangka, dan satu ekor penyu telah dipotong. Tersangka mengaku daging penyu tersebut akan dijual dalam bentuk kemasan seharga Rp300 ribu per paket. Dari satu ekor penyu besar akan dijadikan 20 sampai 30 paket.

Kombes Pol Soelistijono mengatakan, para penjual daging penyu di Bali banyak yang mengambil stok daging dari tersangka.

"Kolam sudah disiapkan. Semua dijadikan satu di kolam itu sejumlah 21 ekor," terangnya.

Sementara itu Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Denpasar, Nyoman Alit Suardana, menyebutkan umur penyu paling kecil 10 tahun dan paling besar 50 tahun. Sedangkan ukuran terpanjang dari satu ekor penyu tersebut 96 sentimeter. Penyu sitaan tersebut akan dititiprawatkan di Penangkaran Penyu Tambaksari, Tanjung Benoa.

"Ini nanti akan dicek kesehatan lagi sama dokter hewan. Nanti kami akan koordinasi dulu," jelasnya.