Pendaki Asal Korea Selatan Ditemukan Meninggal di Gunung Agung

Menurut Nyoman Sidakarya, saat itu satu Search Rescue Unit (SRU) tengah melanjutkan pencarian di hari kedua korban dinyatakan hilang. Pada saat melewati jalur pendakian Pasar Agung, Tim menemukan korban berada di bawah jalur pendakian sekitar 100 meter.

"SRU 1 yang bergerak dari Pura Pasar Agung sekitar pukul 07.00 Wita melihat tubuh korban posisi tertelungkup,” katanya.

Teknis pencarian pada hari kedua ini dilakukan oleh 3 SRU dengan jalur pendakian yang berbeda. SRU pertama berangkat 19 orang dari Pura Pasar Agung, disusul 14 orang dari Tukad Kemit dan berikutnya 15 orang dari jalur Pura Pasar Agung.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan, dan sekitar pukul 10.20 Wita dua tim lainnya bergerak menuju posisi penemuan korban. Korban saat itu telah diperiksa, baik kondisi dan identitasnya. Melihat posisi tubuh korban saat ditemukan kepalanya di bawah dan kakinya di atas, petugas menduga korban terjatuh saat  mendaki gunung.

Selanjutnya Tim SAR gabungan melakukan proses evakuasi menuju Posko Pasar Agung. Pada pukul 12.40 Wita jenazah dibawa menuju ke RSUD Karangasem. "Terlihat ada luka terbuka di bagian kepala kemungkinan mengalami benturan keras pada batu-batu," terangnya.

Korban sebelumnya dilaporkan belum kembali dari pendakian di Gunung Agung. Informasi tersebut diterima dari Konsulat Korea Selatan. Hasil pengecekan di lokasi, petugas menemukan sepeda motor korban terparkir di Pura Pasar Agung.

"Infonya korban sempat menghubungi temannya yang berada di Korea Selatan pada pukul 09.00 Wita, bahwa ia berada pada ketinggian 2000 Mdpl pada Rabu, 1 Januari 2025," jelasnya.

Pada hari pertama pencarian, sebanyak 23 orang pemandu lokal turut bergerak dari jalur Pasar Agung Selat dan 4 orang lainnya dari jalur Pasar Agung Bebandem untuk pencarian.