Penanganan Tebing Pura Retak di Tanah Lot Menunggu Anggaran

Tabanan, IDN Times - Penanganan keretakan tebing di sekitar Pura Batu Bolong Kabupaten Tabanan memasuki babak baru. Saat ini, prosesnya memasuki sosialisasi desain penanganan tebing oleh tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida bersama konsultan.
Pura Batu Bolong sendiri berada dalam kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot Kabupaten Tabanan. Tebing di sekitar pura ini mengalami keretakan pada beberapa titik. Tercatat total ada 10 titik retakan dengan lebar 3-4 centimeter sepanjang sekitar 20 meter.
1. Pengerjaan keretakan tebing menunggu anggaran

Manager Operasional Tanah Lot, I Wayan Sudiana, mengatakan tim BWS telah memaparkan sosialisasi desain penanganan tebing yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bendesa Adat Beraban, Perbekel, perwakilan dari Dinas PUPR, manajemen operasional Tanah Lot, dan pengempon Pura Batu Bolong beberapa waktu lalu.
Menurut Sudiana, desain penanganan telah mendapatkan persetujuan, dan kini memasuki tahap pengajuan anggaran.
“Untuk pelaksanaan pengerjaan penanganan tebing masih menunggu, karena diperlukan beberapa proses termasuk pengajuan anggaran," ujarnya, Selasa (27/5/2025).
2. DTW Tanah Lot bersiap menghadapi lonjakan pengunjung

Selain penanganan keretakan tebing, pihaknya juga bersiap menyambut musim liburan pertengahan tahun 2025. Untuk itu DTW Tanah Lot bersiap meningkatkan standar keamanan dan kenyamanan kawasan.
"Kami dari manajemen melakukan peningkatan kebersihan, pengamanan lingkungan, dan pengelolaan lahan parkir untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan wisatawan saat musim liburan nanti," paparnya.
3. Manajemen DTW Tanah Lot menyiapkan kudapan gratis

Sebagai pelayanan tambahan, selama musim liburan nanti akan digelar program happy hours. Dalam program ini, pengunjung bisa menikmati kudapan dan minuman gratis secara berkala.
"Inisiatif ini ditujukan untuk menciptakan suasana hangat, ramah, dan berkesan selama kunjungan wisata," kata Sudiana.