Gejala Infeksi HMPV, Waspada Bagi yang Memiliki Komorbid

Putri mengatakan, HMPV adalah virus yang termasuk dalam jenis RNA virus. Gejala sebenarnya ringan seperti penyakit flu pada umumnya yaitu demam, batuk, pilek, dan gejala penyerta seperti sakit kepala, lemas, hingga nyeri otot. Namun bagi orang dengan high risk (risiko tinggi), gejalanya bisa lebih berat.

"High risk ini bisa terjadi pada anak di bawah 14 tahun, atau orang tua di atas usia 65 tahun, pasien rentan dengan daya tahan tubuh rendah, dan pasien dengan penyakit penyerta kronik seperti diabetes, asma, paru-paru kronis, kencing manis, dan gangguan jantung," ujar Putri.

Pengobatan HMPV umumnya bersifat suportif dan sesuai gejala atau simtomatis. Misalnya apabila demam, minum obat penurun panas.

"Begitu juga apabila batuk pilek, diberi obat untuk batuk pilek, makan makanan yang sehat dan beristirahat," kata Putri.

Pada dasarnya, penyakit ini akan sembuh sendiri (self limiting disease). Namun harus diwaspadai jika terdapat gejala pernapasan yang memberat seperti sesak napas, demam tinggi yang berlangsung lebih dari tiga hari, dan kondisi komorbid yang memberat.

"Pada tahap ini, masyarakat harus segera datang berobat ke layanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.

Untuk mencegah infeksi HMPV, menurut Putri harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Penyakit ini menular lewat droplet, sehingga disarankan bagi yang sakit atau bergejala sebaiknya memakai masker.

"Tutupi hidung dan mulut dengan siku yang terlipat, atau gunakan tisu saat bersin atau batuk. Biasakan juga untuk mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkoho. Misalnya setelah berkegiatan di luar rumah atau menyentuh benda-benda di tempat umum, hindari juga terlalu sering menyentuh area wajah, mata, hidung, dan mulut," ujar Putri.