Buleleng, IDN Times - Unit Tim Siber Polres Buleleng mengamankan remaja perempuan yang berkelahi diduga karena rebutan cowok. Peristiwa ini viral setelah video perkelahian tersebut diunggah di akun YouTube milik Putra Kumara pada Minggu (21/11/2021) pukul 21.00 Wita.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut fakta-fakta pertengkaran antar dua remaja perempuan di Buleleng.
Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, menyampaikan setelah video tersebut viral di media sosial, Unit Siber Polres Buleleng melakukan penyelidikan terhadap orang-orang yang ada dalam rekaman tersebut. Akhirnya ditemukan identitas yang bersangkutan dari celana yang mereka pakai, yakni ada remaja perempuan AW (14) dan WD (15) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Menyikapi beredarnya video tersebut, Unit Tim Siber Polres Buleleng melakukan penyelidikan dengan intensif untuk mengetahui orang-orang yang terekam dalam video,” ungkapnya pada Senin (22/11/2021).
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (17/11/2021) pukul 17.00 Wita di daerah Pantai Penarukan.
Kejadian berawal dari AW yang dihubungi oleh WD melalui pesan WhatsApp (WA). Dalam percakapan tersebut terjadi saling tuduh dan menjelekkan salah satu teman baik keduanya. Kesalahpahaman berujung WD menantang AW untuk berkelahi pada Rabu (17/11/2021), pukul 17.00 Wita di Pantai Penarukan.
Aksi perkelahian kemudian direkam oleh temannya yang saat itu juga hadir di lokasi. Rekaman perkelahian tersebut dikirim ke teman lainnya melalui WA.
“Tujuan melakukan perekaman dan dikirimkan ke temannya. Nantinya digunakan di status story akun media sosial terutama di WhatsApp,” ungkapnya.
AKBP Andrian Pramudianto menyampaikan motif kejadian perkelahian tersebut karena adanya permasalahan rebutan cowok. Pihak kepolisian pun telah memanggil kedua remaja tersebut beserta orangtuanya ke kantor polisi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga tidak terulang lagi ke depannya.
“Rebutan cowok dan kasus ini sudah dilakukan penyelesaian antara kedua belah pihak dengan melibatkan kedua orangtua masing-masing dan telah dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi kejadian yang sama,” ujarnya.