Bali Ocean Days untuk Promosikan Ekonomi Biru yang Inklusif

- Presentasi khusus tentang koloni Galaxea astreata di dekat Nusa Penida yang berpotensi menjadi terumbu karang terbesar di dunia
- Konferensi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mencapai tujuan bersama demi masa depan planet biru
- Kegiatan akan menyoroti 6 topik penting yang berhubungan dengan perlindungan laut dan pembangunan berkelanjutan
Badung, IDN Times - Bali Ocean Days (BOD) Conference & Showcase kembali diselenggarkan selama dua hari pada tanggal 7-8 Februari 2025 di InterContinental Bali Resort Jimbaran bekerja sama dengan AIS Forum. Ketua Yayasan dan salah satu pendiri BOD, Yoke Darmawan kegiatan ini merupakan sebuah acara bersekala internasional yang bertujuan untuk mempromosikan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia dan sekitarnya.
Energi biru yang dimaksud Yoke adalah energi laut. Dalam acara itu, akan ada presentasi khusus dari pendiri Ocean Gardener tentang koloni Galaxea astreata di dekat Nusa Penida, yang berpotensi menjadi terumbu karang terbesar di dunia.
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memegang peran penting dalam masa depan laut dunia, dan mengingat tantangan lingkungan yang dihadapi Bali, pulau ini adalah tempat yang tepat untuk menjadi tuan rumah konferensi tahunan yang memfokuskan pada konservasi laut," terangnya pada Kamis (7/2/2025).
1. Kesadaran publik untuk masa depan biru harus tercapai

Yoke juga menjelaskan, bahwa konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mencapai tujuan bersama demi masa depan planet biru. Beberapa langkah yang ditempuh diantaranya:
- Mengurangi pencemaran laut berupa sampah plastik, limbah kimia, dan pengasaman laut
- Melindungi dan memulihkan terumbu karang serta ekosistem mangrove sebagai lingkungan penyerapan karbon biru yang sangat penting
- Mengatasi krisis penangkapan ikan berlebih untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah
- Memastikan ketersediaan sumber daya dalam jangka panjang
- Memberdayakan komunitas pesisir melalui tentang pelestarian laut untuk mendukung mata pencaharian yang berkelanjutan
2. Ada 6 topik penting selama kegiatan berlangsung

Konferensi dengan tema Empowering Blue Tech and Advancing Sustainable Ocean Solutions itu akan menyoroti 6 topik penting yang berhubungan dengan perlindungan laut dan pembangunan berkelanjutan, yaitu:
- Strategi konservasi laut dan kebijakan publik
- Pembiayaan dampak untuk ekonomi biru yang berkelanjutan
- Solusi teknologi tinggi untuk laut
- Akuakultur dan perikanan berkelanjutan
- Pengelolaan pencemaran laut
- Konservasi ekosistem karbon biru
Kegiatan ini akan menghadirkan 40 pembicara terkemuka baik dari Indonesia dan internasional dengan berbagai latar belakang dan disiplin ilmu, termasuk pejabat pemerintah, eksekutif lembaga keuangan, perwakilan LSM lingkungan, pemangku kepentingan ekonomi berkelanjutan, dan akademisi.
"Para pembicara akan berbagi tantangan utamanya, mempresentasikan kebijakan, serta mengeksplorasi sinergi dan rencana aksi jangka panjang untuk melindungi lingkungan laut kita," ungkapnya.
3. Acara mengungkap potensi terumbu karang terbesar di Bali

Pada BOD edisi ke-2 ini akan menampilkan presentasi khusus dari pendiri Ocean Gardener, Vincent Chalias mengenai temuan terbarunya tentang koloni Galaxea astreata di dekat Nusa Penida, yang berpotensi menjadi terumbu karang terbesar di dunia.
"Sesi ini diperkirakan akan menjadi salah satu sorotan utama acara ini, bersamaan dengan pemutaran perdana oleh Marco Garcia-Leon berupa temuan riset UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) tentang Criminal Marine Pollution," jelasnya.
Ocean Gardener merupakan sebuah LSM di Bali yang berfokus pada restorasi terumbu karang.
Sedangkan dalam acara penutupan akan dilakukan pemberian penghargaan SBS Foundation Award kepada Dr. Vincent Pieribone, co-CEO OceanX yang berbasis di New York, atas prestasinya dalam Indonesia Mission 2024.
Selain diskusi dengan narasumber yang bergengsi, juga berlangsung pameran dampak atau Impact Showcase.