Kasus COVID-19 di Bali Melonjak, Plt Kadinkes Sebut karena Wisdom   

Kapan selesainya pandemik kalau begini terus?

Denpasar, IDN Times – Provinsi Bali mengalami kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir ini. Pada Kamis (3/2/2021), Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat tambahan positif harian sebanyak 1.501 orang.

Satgas COVID-19 Denpasar akhirnya mengambil langkah taktis menanggapi peningkatan kasus COVID-19 yang melonjak tajam. Sejak tanggal 27 Januari hingga 2 Februari kasus positif COVID-19 telah mengalami peningkatan sebanyak 962 orang. Dari jumlah tersebut 106 orang di antaranya berstatus siswa dan guru. Sementara kasus aktif sampai saat mencapai 1.024 kasus.

Apa sebenarnya penyebab dari kembali melonjaknya kasus positif COVID-19 ini? 

Baca Juga: Pedagang di Pasar Kreneng Denpasar Bakal Direlokasi, Ini Penyebabnya

1. Kenaikan kasus harian positif COVID-19 melonjak dalam sehari

Kasus COVID-19 di Bali Melonjak, Plt Kadinkes Sebut karena Wisdom   Rapat koordinasi Satgas COVID-19 Denpasar. (Dok. IDN Times / istimewa)

Peningkatan kasus sudah mulai terlihat sejak tanggal 25 Januari 2022. Berikut catatan kenaikan kasus harian positif COVID-19, sembuh, dan kematian di Provinsi Bali:

  • 25 Januari 2022: positif 96 orang, sembuh 10 orang, dan meninggal 0 orang
  • 26 Januari 2022: positif 139 orang, sembuh 9 orang, dan meninggal 0 orang
  • 27 Januari 2022: positif 212 orang, sembuh 13 orang, dan meninggal 2 orang
  • 28 Januari 2022: positif 311 orang, sembuh 24 orang, dan meninggal 2 orang
  • 29 Januari 2022: positif 325 orang, sembuh 28 orang, dan meninggal 1 orang
  • 30 Januari 2022: positif 359 orang, sembuh 33 orang, dan meninggal 0 orang
  • 31 Januari 2022: positif 294 orang, sembuh 55 orang, dan meninggal 1 orang
  • 1 Februari 2022: positif 715 orang, sembuh 30 orang, dan meninggal 3 orang
  • 2 Februari 2022: positif 771 orang, sembuh 55 orang, dan meninggal 4 orang
  • 3 Februari 2022: positif 1.501 orang, sembuh 89 orang,  dan meninggal 1 orang

Satgas COVID-19 Kota Denpasar menggelar rapat yang dipimpin Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, bersama Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (3/2/2022). Dalam rapat itu disepakati beberapa langkah taktis untuk penanganan lonjakan kasus COVID-19, di antaranya:

  • Pembelajaran dari Tingkat PAUD, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan yang semula telah menerapkan 100 persen Tatap Muka dikembalikan dengan Metode Daring
  • Optimalisasi isolasi terpusat (isoter) di mana kasus konfirmasi positif baru diarahkan untuk isoter
  • Fasilitas publik, mulai dari Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Lapangan Lumintang, Taman Kota Lumintang, dan Taman Janggan ditutup sampai kondisi penyebaran COVID-19 di Kota Denpasar terkendali
  • Tetap mengoptimalisasi 6 langkah strategis untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 yang telah disepakati sebelumnya

2. Peningkatan kasus tersebut karena adanya klaster pelaku perjalanan dalam negeri

Kasus COVID-19 di Bali Melonjak, Plt Kadinkes Sebut karena Wisdom   Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali yang juga Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus tersebut karena adanya klaster wisatawan domestik (wisdom), pelaku perjalanan dalam negeri.

Mengapa? Menurutnya karena Bali menjadi primadona sehingga beberapa kegiatan dan studi komparatif dilaksanakan di Bali, mulai dari Kementerian Lembaga hingga Pemerintah Daerah.

“Termasuk kami beberapa kali didatangi oleh teman-teman dari Sulawesi-lah, dari Manado-lah, dari Sumatra-lah. Ketika mereka selesai berkegiatan di Bali, syarat untuk perjalanan mereka pulang ke daerah asalnya kan harus tes, di saat tes itulah kami temukan ada yang positif,” ungkap Rentin yang juga menjabat Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pada Rabu (2/2/2022).

3. Ditemukan sejumlah pelajar terkonfirmasi positif COVID-19

Kasus COVID-19 di Bali Melonjak, Plt Kadinkes Sebut karena Wisdom   Ilustrasi SWAB test siswa. (Dok. IDN Times / Yogi Sentot)

Rentin juga mengungkapkan ada klaster COVID-19 di sekolah. Menyesuaikan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, jadi PTM dihentikan sementara 14 hari apabila ditemukan 5 persen populasinya positif COVID-19. Pengentian PTM di Bali ini dilakukan secara parsial.

“Yang tidak bisa kami pungkiri, ada beberapa anak-anak sekolah kita yang positif. Saya sudah berkoodinasi dengan Kadis Pendidikan, bahwa jika ditemukan jumlah yang terkonfirmasi positif dalam satu sekolah, sesuai SKB 4 menteri kan ada ketentuan. Ketika minimal 5 persen atau lebih ditemukan positif, itu sudah sewajarnya sekolah itu dilakukan pengentian sementara PTM-nya kurang lebih 14 hari ke depan,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya