Penting! Hindari 7 Hal yang Bikin Penerbangan Jadi Terlambat
Situasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Provinsi Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times- Keterlambatan penerbangan tentu tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk maskapai dan penumpang. Maskapai penerbangan terus berusaha mengurangi keterlambatan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang. Namun, penting untuk memahami bahwa terkadang keterlambatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari industri ini.
Dalam sektor penerbangan, keterlambatan penerbangan bisa terjadi karena berbagai variabel yang mempengaruhinya. Tapi prioritas utama adalah menjaga keselamatan semua penumpang dan memastikan pesawat beroperasi dengan baik sebelum melanjutkan perjalanan. Berikut adalah situasi yang berpotensi membahayakan atau mengganggu operasional penerbangan.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Layani 450 Ribu Penumpang Selama Lebaran
Baca Juga: Musim Ramai Wisatawan, Bandara Ngurah Rai Tambah Konter Pemeriksaan
1. Terlambat karena kondisi cuaca kurang baik
Situasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Senin, 13 Juni 2022. (IDN Times/Ayu Afria)Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan salah satu penyebab utama keterlambatan penerbangan adalah cuaca yang tidak menentu. Seperti hujan deras, kabut tebal, badai petir, angin atau kondisi cuaca ekstrem lainnya bisa mempengaruhi keamanan penerbangan.
"Maskapai akan menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk terbang dengan aman," ungkapnya pada Senin (12/6/2023).
2. Tidak disiplin dan bercanda tidak wajar
Aktivitas penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (dok Angkasa Pura I)Selanjutnya alasan posisi kedua keterlambatan penerbangan adalah karena penumpang tidak disiplin. Beberapa tindakan pelanggaran seperti bercanda bom, tidak ada surat kesehatan saat sakit dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan. Juga tindakan penumpang yang merusak peralatan pesawat seperti membuka pintu darurat tanpa instruksi memerlukan penanganan yang serius.
"Tindakan bercanda bom dianggap serius dan mengancam keselamatan, sehingga maskapai akan menurunkan penumpang dan melakukan pengecekan tambahan pada pesawat," jelasnya.
3. Penumpang terlambat untuk terbang
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)Jika penumpang terlambat, juga berdampak terhadap keterlambatan penerbangan. Karena pesawat harus menunggu mereka, maka jadwal penerbangan akan terganggu.
4. Barang bawaan banyak atau berukuran besar, proses boarding jadi lambat
Situasai Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali. (Dok.IDN Times/Humas)Barang bawaan melebihi kapasitas juga berpengaruh terhadap proses boarding. Diungkapkan jika banyak penumpang membawa barang bawaan yang banyak atau berukuran besar, proses boarding pesawat dapat menjadi lebih lambat.
"Demi keamanan dan kenyamanan, penumpang dilarang meletakkan barang bawaan di kompartemen bagasi kabin yang tidak sesuai dengan nomor kursi," ungkapnya.
Penumpang diwajibkan meletakkan barang bawaan di dalam kompartemen bagasi yang berada di atas tempat duduk sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada boarding pass.
Kapasitas bagasi kabin yang diizinkan adalah maksimum 7 kilogram terdiri 1 item barang bawaan untuk setiap penerbangan. Nah, apabila penumpang membawa barang bawaan yang banyak, terutama dalam penerbangan yang penuh, ada kemungkinan bahwa kapasitas bagasi di dalam kabin akan terbatas. Maskapai harus mengatur ulang bagasi penumpang yang melebihi kapasitas, yang membutuhkan waktu tambahan sebelum pesawat bisa berangkat.
5. Keterlambatan pesawat sebelumnya pengaruhi jadwal berikutnya
Ilustrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali (IDN Times/Ayu Afria Ulita)Jika pesawat mengalami keterlambatan sebelumnya seperti karena faktor cuaca atau kondisi lain, maka penerbangan berikutnya dengan pesawat tersebut juga akan terlambat. Keterlambatan dalam suatu penerbangan bisa mempengaruhi jadwal penerbangan selanjutnya.
6. Gangguan Teknis seperti perbaikan kelayakan pesawat
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat PPKM Darurat (Dok.IDN Times/Bandara Ngurah Rai)Faktor lain yang menyebabkan keterlambatan adalah masalah teknis. Maskapai memprioritaskan keamanan dan kelayakan pesawat sehingga perbaikan secara tidak berjadwal harus dilakukan sebelum penerbangan dilanjutkan.
7. Terlambat karena faktor operasional lainnya
Ilustrasi pesawat (IDN Times/Arief Rahmat)Beberapa faktor operasional lainnya seperti kepadatan lalu lintas udara yang menyebabkan antrean lepas landas dan mendarat, pembatasan yang diberlakukan di bandar udara, atau pemogokan (demo) di suatu wilayah mampu mempengaruhi operasional maskapai penerbangan.
