Hati-hati Semeton, 8 Pendaki Kembali Tersesat di Puncak Adeng Tabanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times – Pada Senin (7/9/2020), enam orang pendaki dilaporkan tersesat saat mendaki Puncak Adeng, Tabanan, Bali. Kejadian serupa kembali terulang pada hari ini, Rabu (9/9/2020). Delapan orang pendaki dilaporkan tersesat. Keberadaan target di ketinggian ± 1036 mdpl diinformasikan kepada Basarnas Bali pagi pukul 02.00 WITA.
Para pendaki yang tersesat di antaranya Gita Dewi (20), Merry (20), William (20), Wayan Oka Semara Jaya (20), Adhe Sugandhi (20), Putu Kostarika Melia (20), Ni Putu Mirah Kardila Dewi (20), dan Maharani (20).
1. Sembilan rescuer melakukan pencarian
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada bahwa rombongan memulai pendakian pada hari Selasa (8/9/2020) dan memutuskan turun pada pukul 02.00 WITA. Namun usai menerima laporan tersebut. ia langsung menerjunkan sembilan orang personel untuk mencari keberadaan delapan pendaki tersebut.
Tim Search and Rescue (SAR) tiba di Gunung Adeng sekitar pukul 04.15 WITA dan langsung bergabung dengan unsur SAR lainnya di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, Dit Samapta Polda Bali, Polsek Baturiti, Babinsa, Perangkat Desa Angsri, pemandu lokal, potensi SAR Radio 115, dan masyarakat setempat.
"Setelah kami terima laporan, segera diberangkatkan 9 orang rescuer menuju lokasi untuk melakukan pencarian," ungkapnya.
2. Ditemukan dalam kondisi selamat
Pencarian target akhirnya usai setelah kedelapan pendaki tersebut ditemukan pukul 05.00 WITA dalam kondisi selamat. Mereka kemudian dibantu untuk melanjutkan perjalanan menuju Desa Angsri.
“Satu jam lebih berselang, tim SAR gabungan beserta target tiba dalam kondisi selamat,” jelasnya.
Baca Juga: Enam Pendaki yang Tersesat di Gunung Adeng Tabanan Ditemukan Selamat
3. Imbau pendaki untuk benar-benar menyiapkan diri
Dua hari sebelumnya, TIM SAR Gabungan juga melakukan pencarian target pendaki yang tersesat setelah mendaki gunung yang sama. Menanggapi kejadian ini, Darmada sangat menyesalkaan karena hal serupa terus terulang seminggu terakhir ini.
"Tidak mudah untuk melakukan pendakian jika fisik lemah apalagi belum mengenali medan di jalur pendakian. Sebaiknya persiapkan diri yang matang sebelum memutuskan mendaki. Fisik, mental, dan kelengkapan peralatan khususnya obat-obatan," imbaunya.
Selain itu, ia menekankan perlu diperhatikan dan memperhitungkan waktu pendakian saat naik ataupun turun. Risikonya lebih besar apabila turun dalam kondisi gelap, terlebih bila sebelumnya tidak ada pengalaman pendakian.