76 Persen Wisatawan Belanda Sudah Rindu Liburan ke Bali

Perkuat peran perwakilan promosi pariwisata di luar negeri

Denpasar, IDN Times – Belum lama ini, Pulau Dewata disebut-sebut menjadi peringkat pertama destinasi wisata yang dirindukan oleh berbagai kalangan wisatawan. Kondisi yang serupa juga disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang kerap disapa Cok Ace.

Hal itu disampaikan pada Kamis (11/6) usai mengikuti webinar yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam upaya memperkuat peran perwakilan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri atau VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Negeri Belanda. 

1. Cok Ace mendapat banyak pertanyaan

76 Persen Wisatawan Belanda Sudah Rindu Liburan ke Baliinstagram.com/lloydevansphoto

Dalam rilis yang diterima IDN Times, Cok Ace mengungkapkan bahwa 76 persen publik Belanda mengungkapkan kerinduan untuk dapat segera berwisata ke Pulau Dewata. Hal tersebut diketahui usai mereka ditanya daerah mana yang paling dirindukan untuk dikunjungi di Indonesia, dan jawaban yang diberikan adalah Bali.

Cok Ace mengaku banyak mendapat pertanyaan kapan pariwisata Bali akan dibuka kembali. Baik yang dilontarkan oleh masyarakat Bali maupun calon wisatawan. Memahami kerinduan masyarakat dunia terhadap keindahan alam dan budaya Bali, pihaknya menekankan bahwa pemerintah belum dapat mengatakan secara pasti kapan Bali akan dibuka kembali.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pusat pun juga menetapkan 3 kriteria dengan 11 indikator bagi daerah di Indonesia untuk membuka kembali kegiatan ekonominya. Salah satu indikatornya adalah penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir minimal 50 persen sejak puncak penambahan kasus positif COVID-19.

“Sejalan dengan itu, kami juga bekerja keras mempersiapkan segala hal yang esensial bagi kehidupan kenormalan baru (new normal) di masa mendatang,” ungkapnya.

2. Yakinkan publik Bali berhasil tangani COVID-19

76 Persen Wisatawan Belanda Sudah Rindu Liburan ke Baliinstagram.com/ekaulfiy

Mencermati perkembangan saat ini penyebaran COVID-19 di Bali masih belum menunjukkan penurunan yang stabil. Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa juga meyakinkan publik, khususnya Negeri Belanda bahwa Bali sejatinya cukup berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19.

Selain itu penanganan Bali juga telah mendapat apresiasi langsung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, sekalipun trend perkembangannya masih fluktuatif. Namun secara umum Bali hanya berkontribusi 1,9 persen pada angka kasus positif COVID-19 di Indonesia dengan angka kematian yang kecil.

Dalam hal ini, Bali dinilai berhasil dalam menekan angka penderita meski tidak melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Strategi penanggulangan yang dilakukan secara bertahap melibatkan seluruh komponen masyarakat dan instansi pemerintah daerah. Beberapa diantaranya:

  1. Pembentukan Satgas COVID-19 di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota.
  2. Pembentukan Satgas Gotong Royong yang memberdayakan desa adat di Bali (memanfaatkan kearifan lokal)
  3. Pemberlakukan kebijakan preventif lainnya berupa screening ketat di pintu masuk dan impementasi protokol kesehatan pada fasilitas publik. Salah satunya tes swab bagi pelaku perjalanan udara sebelum keberangkatan menuju Bali

3. Optimalkan peran soft selling

76 Persen Wisatawan Belanda Sudah Rindu Liburan ke Baliinstagram.com/rio_blueskindisorder

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengatakan rangkaian kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengerakkan sektor pariwisata di masa sulit. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran VITO yang tersebar di 16 negara di dunia dan terjadinya soft selling antara para pelaku usaha di luar negeri dengan pelaku usaha dalam negeri yang berpartisipasi. Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi top of mind dalam pilihan calon wisatawan.

Langkah itu dinilai sangat penting karena dapat menjaga kepercayaan dan citra pariwisata Indonesia dengan menyampaikan kebijakan terkini dan product update sehingga brand awareness pariwisata Indonesia tetap terjaga.

Sejak dilaksanakan 11 Mei 2020 lalu, kegiatan ini menyasar pasar di sejumlah negara seperti Belanda, Rusia, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, India, Timur Tengah, dan Arab Saudi. Sedangkan destinasi wisata yang dipublikasikan adalah Bali, Batam-Bintan, dan Yogyakarta.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya