Biar Hemat Anggaran, PNS Karangasem Diberi Tugas Ikut Data Penduduk
PNS mengeluh tak dapat uang tambahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), hingga Tenaga Kontrak di Kabupaten Karangasem mengeluh. Mereka kini mendapatkan tugas baru sebagai petugas pendataan penduduk.
Program dari Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem ini disebut untuk memperbaiki data dan mengetahui kondisi riil di masyarakat. Saat ini Pemerintah Kabupaten Karangasem tengah menggencarkan program Satu Data Karangasem. Dalam pelaksanaanya, program ini melibatkan PNS, PPPK, dan Tenaga Kontrak di Kabupaten Karangasem.
Baca Juga: Buntut Kasus PMK, 3 Pasar Hewan di Karangasem Akan Ditutup Sementara
1. Para PNS juga harus mendata penduduk lintas kecamatan
Para PNS di Kabupaten Karangasem mulai mengeluh dengan adanya program ini. Bukan hanya karena tidak mendapatkan uang tambahan dari program ini. Namun karena mereka juga harus mendata penduduk lintas kecamatan.
"Misal saya dari Rendang, harus mendata warga yang berada di Kecamatan Kubu," keluh seorang PNS di Karangasem, I Made T, Senin (8/8/2022).
Ia juga mengatakan secara teknis pendataan ini tidak mudah. Banyak indikator yang harus dipenuhi sehingga dalam sehari ia hanya mampu mendata satu sampai dua warga saja.
"Ditarget mendata 20 warga. Namun indikatornya saat pendataan cukup banyak dan rumit. Saya sudah turun, ternyata sehari hanya dapat data satu sampai dua warga. Jadi butuh waktu untuk pendataan. Apalagi ini sifatnya pekerjaan tambahan yang bisa dikerjakan saat akhir pekan," ungkapnya.
Mengingat lokasi survei yang cukup jauh dari tempat tinggalnya, ia harus melakukan survei pada akhir pekan.
"Dalam beberapa bulan ini, akhir pekan tidak ada libur bagi saya. Sabtu dan Minggu harus ke Kubu survei warga. Selain itu tidak ada uang tambahan dari program ini," imbuhnya.
Hal serupa diungkapkan oleh seorang tenaga kontrak di Karangasem, Made ST. Ia mengatakan tidak mendapatkan uang tambahan dari tugas sebagai tenaga pendataan penduduk.
"Dapat kerjaannya sama rata, tapi upahnya yang tidak ada. Padahal menuju ke lokasi survei kami perlu makan dan uang transportasi juga. Tidak mudah pekerjaan ini," protesnya.