Korban Gempa Bali Butuh Bantuan Tenda dan Obat-obatan
Gempa Bali membuat beberapa titik di desa terisolasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bangli, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo 4,6 SR yang mengguncang Bali (16/10/2-2021) dinihari lalu, menyebabkan kerusakan parah di wilayah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli.
Kawasan yang paling terdampak parah merupakan kawasan Desa Trunyan di Bangli yang menyebabkan tanah longsor, dan dua orang meninggal dunia. Longsoran tanah pascagempa itu juga membuat desa setempat terisolasi. Sementara di Desa Ban, Karangasem tercatat satu korban meninggal dunia dan ratusan rumah mengalami rusak berat.
Warga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa harus mengungsi. Selain sembako, para korban yang rumahnya rusak sangat membutuhkan tenda dan obat-obatan.
Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali
Baca Juga: 5 Cara Mengantisipasi Sebelum Gempa Bumi, Bali Rentan Bencana
1. Ratusan rumah di Karangasem rusak berat
Dampak gempa paling parah di Kabupaten Karangasem terjadi di lima lokasi. Yakni Kecamatan Kubu, Kecamatan Rendang, Kecamatan Abang, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Selat. Secara keseluruhan, gempa itu menyebabkan 243 rumah rusak berat, 302 rumah rusak ringan, dan 3 rumah rusak sedang. Selain itu ada 27 bangunan suci milik warga rusak.
Jumlah korban meninggal di Karangasem pascagempa yakni 1 orang, total luka berat 6 orang, dan luka ringan 69 orang.
Sementara gempa di Kabupaten Bangli menyebabkan total 26 rumah rusak berat, 9 unit rumah rusak ringan, dan 2 bangunan suci 2 unit. Sementara untuk korban meninggal di Bangli berjumlah 2 orang, 2 orang luka berat, dan 19 warga harus mengungsi karena rumah mereka rusak berat.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, kebutuhan yang paling mendesak yakni tenda keluarga, terpal, dan tenda pengungsi.
Baca Juga: 5 Video Gempa Bali yang Terekam Warga di Karangasem