TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Pertanian Dorong Mina Padi di Jatiluwih, Warga Terkendala Air

Lalu apa solusinya?

Kunjungan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Jatiluwih (Dok.IDN Times/Humas Tabanan)

Tabanan, IDN Times - Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Syahrul Yasin Limpo pada Jumat (11/12/2020) lalu mengunjungi DTW Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Pada kunjungan tersebut, Yasin Limpo meninjau pertanian terasering yang saat ini sudah selesai masa panen. 

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Sumber Air di Tabanan Berpotensi Keruh

1. Bibit ikan nantinya akan dibantu langsung dari pusat

Penerapan Mindikoda di Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Yasin Limpo mengungkapkan penerapan mina padi penting agar petani tidak hanya menghasilkan padi, tetapi juga ikan.

"Di beberapa tempat sudah diterapkan dan hasilnya bagus. Apalagi di Jatiluwih yang airnya jernih dan pola tanamnya masih tradisional," ujarnya.

Ia pun berjanji kepada Kabupaten Tabanan akan membantu secara maksimal untuk penerapan mina padi. Ia juga meminta program ini untuk segera diwujudkan dan dikoordinasikan, khususnya mengenai bibit ikan yang cocok dikembangkan di Jatiluwih.

"Bibit ikan nanti akan dibantu langsung dari pusat dengan membuat kelompok. Bulan depan sudah bisa ditindak lanjuti, mari kita tembus pasar ekspor," ajaknya.

2. Penerapan mina padi di Jatiluwih terkendala air

Kepala Bidang Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, I Kade Artina. (Dok.IDN TImes/Istimewa)

Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, I Kade Artina, Senin (14/12/2020) mengatakan pada tahun 2018, subak di Jatiluwih sudah pernah menerima program mina padi. Tetapi karena terkendala air,  sampai sekarang tinggal beberapa anggota kelompok saja yang masih menerapkan.

"Ada beberapa orang dari kelompok yang masih menjalankan mina padi secara swadaya," ujar Artina.

Kendala air ini terjadi karena lahan sawah di Jatiluwih cukup banyak yang parous (tanah sawah yang menyerap banyak air) sehingga air tidak tertahan dalam parit keliling.

Selain permasalahan air, kendala yang terjadi di Tabanan juga dalam penerapan mina padi adalah cukup sulit mencari kelompok dengan luas sawah seluas 5 hektare sesuai petunjuk teknis. "Untuk kendala ini kita siasati dengan melibatkan subak tidak hanya kelompok," ujarnya.

Menurut Artina, program Mina padi tidak ada karena dana direfokusing untuk penanganan COVID-19.

"Program ini sangat menjadi perhatian besar dari KKP RI dan dianggarkan setiap tahun. Tapi tahun ini karena ada COVID-19, anggarannya untuk ini di-recofusing untuk penanganan COVID-19," papar Artina.

Berita Terkini Lainnya