TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratu Tisha Hingga Pieter Tanuri Ternyata Dipanggil Sebelum Edy Mundur

Persoalan PSSI masih belum berhenti

IDN Times/Imam Rosidin

Badung, IDN Times - Mundurnya Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini. Gubernur Sumatera Utara tersebut meletakkan jabatannya sebagai Ketum saat membuka Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Badung, Minggu (20/1) lalu.

Bahkan mundurnya Edy baru diputuskan pagi sebelum mendatangi acara kongres. Beberapa petinggi juga dipanggil Edy sebelum memutuskan mundur.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Mundur, Manajer Persib: Ada Pengkhianatan

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa, mengatakan mundurnya Edy baru diputuskan pagi sebelum mendatangi acara Kongres. Namun rencana itu sudah dipikirkan dua minggu sebelumnya.

Ia menuturkan, saat itu dirinya bersama Sekjen Ratu Tisha, Pieter Tanuri, Joko Driyono, dan Iwan Budianto dipanggil ke Medan, Sumatera Utara.

"Jadi, keputusan mundur pada pagi (20/1), bukan berdiri sendiri," katanya saat Kongres PSSI, Minggu (20/1) lalu.

1. Memanggil petinggi PSSI ke Medan

IDN Times/Imam Rosidin

2. Edy langsung memutuskan mundur pada pagi hari Minggu

IDN Times/Imam Rosidin

Ia menambahkan, pada malam sebelum kongres, Edy juga memanggil seluruh Exco yang berjumlah 11 orang. Pertemuan tersebut terjadi hingga 23.00 Wita malam untuk membahas persoalan-persoalan sepak bola Indonesia.

"Kesimpulannya Edy meminta waktu untuk dipikirkan semalam tadi untuk memberikan keputusan di pagi hari. Sekitar jam 11 malam kita menunggu apakah Edy sudah cukup. Ternyata baru tadi pagi beliau mundur dari jabatannya," imbuhnya.

Baca Juga: Sanggupkah Joko Driyono Perbaiki Sepak Bola Indonesia?

3. Alasan Edy mundur menurut Gusti Randa

pssi.org

Ia mengatakan, keputusan Edy mundur bukan karena mencuatnya persoalan match fixing ataupun tekanan dari para voters. Namun lebih karena menganggap PSSI organisasi besar yang tak boleh dipimpin paruh waktu.

"Ini bukan soal tekanan ataupun match fixing. PSSI ini organisasi besar dan tak mungkin dipimpin paruh waktu," tegasnya.

4. Edy mengatakan kemunduran dirinya murni atas keputusan sendiri

IDN Times/Imam Rosidin

Seperti dikabarkan sebelumnya, Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari kursi jabatannya. Ia menyampaikan hal tersebut saat membuka kongres tahunan PSSI. Dalam keterangan persnya, Edy mengatakan keputusan tersebut murni keputusannya sendiri. Ia mengatakan tidak ada tekanan dari siapapun perihal keputusannya ini.

"Tidak ada, ini olahraga gak ada tekan menekan. ini adalah keputusan yang paling baik untuk bangsa kita," katanya usai meninggalkan ruangan Kongres.

Ditanya mengenai siapa calon ketua PSSI yang pantas menggantikannya kelak, Edy enggan menanggapinya. Hanya saja ia berharap, kelak ketua umum yang baru mampu membawa PSSI lebih jaya dan disegani di mata dunia.

"Soal ketua baru nanti jadi tidak objektif kalau saya bilang. Yang penting harus yang lebih hebat dari saya," lanjutnya.

Sementara itu terkait Satgas Mafia Bola, ia mengaku berterima kasih karena untuk kebaikan dan bersih-bersih di PSSI sendiri. Ia juga mengatakan semua rakyat Indonesia agar mendoakan PSSI supaya menjadi lebih jaya lagi.

"Dengan seperti ini Insya Allah PSSI bersih dan rakyat Indonesia mendoakan PSSI menjadi jaya," ucapnya.

Baca Juga: Mundur Jadi Ketum PSSI, Edy Menegaskan Tak Ada Tekanan

Berita Terkini Lainnya