Sanggupkah Joko Driyono Perbaiki Sepak Bola Indonesia?

Manajer PSM Makassar dan Madura FC langsung bersuara

Badung, IDN Times - Setelah mundurnya Edy Rahmayadi menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Joko Driyono (Jokdri) ditunjuk sebagai pengganti sementara, apakah pesepakbolaan Indonesia akan berubah?

Manajer Madura FC, Januar Hermanto dan Manajer PSM Makassar, Munafri Arifuddin ikut memberikan tanggapannya. Berikut ini reaksinya:

1. Manajer Madura FC Januar mengaku dalam sidang tersebut tak ada pembahasan terkait persoalan dasar mengapa Ketua Umum, Edy Rahmayadi mengundurkan diri

Sanggupkah Joko Driyono Perbaiki Sepak Bola Indonesia?IDN Times/Imam Rosidin

Manajer Madura FC, Januar Hermanto justru mengaku kecewa dengan jalannya Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Badung, Minggu (20/1) lalu. Ia menyebut, kongres kali ini tidak ada bedanya dari sebelum-belumnya. Menurutnya, tak ada pembahasan secara khusus terkait akar masalah di tubuh PSSI sendiri.

Januar mengaku, dalam sidang tersebut tak ada pembahasan terkait persoalan dasar mengapa Ketua Umum, Edy Rahmayadi mengundurkan diri. Ia menyebut di tubuh PSSI perlu terjadi perombakan besar-besaran.

Menurutnya, alasan Gubernur Sumatera Utara tersebut mundur karena banyaknya Exco PSSI yang ditangkap oleh Satgas Mafia Bola.

"Dan ini kan jadi aneh, ketika pak Edy mundur mereka tiba-tiba tidak membahas. Mestinya, tadi itu seharusnya kalau saya dikasih kesempatan bertanya, tapi sayangnya tidak diberi kesempatan," katanya.

Baca Juga: Ratu Tisha Hingga Pieter Tanuri Ternyata Dipanggil Sebelum Edy Mundur

2. Ragu Jokdri bisa kerja maksimal

Sanggupkah Joko Driyono Perbaiki Sepak Bola Indonesia?Joko Driyono, Ketua PSSI sementara. (IDN Times/Imam Rosidin)

Dalam kongres tersebut, ia ragu pengganti Edy, yakni Joko Driyono mampu membersihkan tubuh PSSI dari kasus-kasus pengaturan skor. Ia juga menilai PSSI tak serius dalam menangani kasus match fixing.

"Harusnya Joko Driono meminta para Exco dan jajaran termasuk dirinya sendiri. Jika dia merasa terlibat dalam penghianatan sepak bola ini, entah match setting segera mengundurkan diri, sebelum ditangkap oleh satgas, ini kan ironis ya, ditunggu (Tidak dengar)," katanya.

Terkait mundurnya Edy, ia mengaku sangat mengapresiasinya. Namun ia berharap langkah yang ditempuh Edy diikuti oleh jajaran petinggi lain yang merasa terlibat pengaturan skor, yakni dengan mengundurkan diri.

"Sepertinya harus diapresiasi pak Edy itu turun demi sepak bola kita itu harus diapresiasi. Yang dibahas normatif saja, seperti pertanggungjawaban, program-program yang sudah," pungkasnya.

3. Ini kata Manajer PSM Makassar

Sanggupkah Joko Driyono Perbaiki Sepak Bola Indonesia?Pixabay.com/planet_fox

Sementara itu Manajer PSM Makassar, Munafri Arifuddin, mengaku sangat puas dengan hasil kongres karena merupakan keputusan bersama. Ia menilai, sebagai klub tak perlu mencari kesalahan, tapi harus memperkuat struktur organisasi yang ada.

"Sehingga di depan organisasi bisa mewadahi seluruh anggotanya dan bisa berjalan sesuai cita-cita yang diharapkan," katanya.

Sedangkan terkait diperlukannya Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat, ia belum setuju. Namun jika hajatan politik pada April 2019 selesai, maka bisa dipikirkan lagi secara bersama-sama.

"Secara pribadi KLB belum mendesak untuk dilakukan dalam waktu dekat ini. Namun setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) pada April mendatang bisa dipikirkan lagi," jawabnya.

4. Hasil kongres PSSI di Nusa Dua

Sanggupkah Joko Driyono Perbaiki Sepak Bola Indonesia?IDN Times/Imam Rosidin

Seperti diwartakan sebelumnya, Kongres PSSI 2019 untuk membahas sejumlah agenda di Nusa Dua telah selesai, Minggu (20/1). Hasil dari kongres tersebut di antaranya membentu komite integritas (Ad hoc). Komite tersebut akan bertindak dan menangani match fixing di pesepakbolaan Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, mengatakan dalam Kongres tersebut adalah dibentuknya komite integritas (Ad hoc). Komite tersebut akan dipimpin oleh Ahmad Riyadh dan wakil ketuanya adalah Azwan Karim.

"Dalam waktu paling lambat dua minggu kedepan, akan dilengkapi tiga sampai lima anggota yang diusulkan oleh ketua dan wakil ketua komite ad hoc integrity dan dikonsultasikan kepada komite eksekutif," katanya dalam konferensi pers, Minggu (20/1) lalu.

Ia menuturkan, komite ini mengemban tugas yang penting, yakni fokus terhadap menjaga integritas sepak bola. Yakni memerangi match fixing atau pengaturan skor. Dengan terbentuknya komite tersebut, bisa dibangun sinergi antar stakeholder sepak bola dan pihak kepolisian, sebagaimana FIFA dengan Interpol.

"PSSI dengan Kepolisian, dan kita ingin membangun sinergi ini agar cita-cita kita memproteksi integritas sepak bola bisa terpenuhi," ucapnya.

Baca Juga: Ketua PSSI Mundur, Manajer Persib: Ada Pengkhianatan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya