TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Desa Kutuh di Bali Berpotensi Hasilkan Rp7 Miliar per Bulan dari Bola

Wah, mantap nih! Siapa yang tinggal di Desa Kutuh?

holidaybalitour.com

Badung, IDN Times - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo turut mendampingi Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Desa Kutuh, Badung, Jumat (17/5) sore. Di sela-sela kegiatannya, Eko mengungkapkan potensi pendapatan ekonomi di Desa Kutuh ini sangat tinggi. Apa pendapatnya tentang desa yang juga lokasinya Pantai Pandawa ini?

Baca Juga: Nikmati Musik di Beachwalk Kuta, Jokowi Diteriaki Pengunjung Mal

1. Kampung bola dianggarkan Rp5 miliar dari devidennya dan Rp700 jutaan dari dana desa

IDN Times/Imam Rosidin

Sebagaimana diketahui, Desa Kutuh sedang mengembangkan sport tourism, yang satu di antaranya membangun kampung sepak bola. Eko menjelaskan, lapangan tersebut sebenarnya dibangoun menggunakan dana desa. Bahkan lapangan ini sudah dipesan untuk turnamen sepak bola internasional atau Badung International Football Championship.

"Di tahun ini dianggarkan untuk kampung bolanya Rp5 miliar dari devidennya dan 700 sekian juta dari dana desanya," kata Eko.

2. Desa Kutuh punya potensi pendapatan mencapai Rp7 miliar per bulan

IDN Times/Imam Rosidin

Pendapatan di kampung bola ini, akata Eko, diperkirakan mencapai Rp7 miliar per bulannya. Selain sport tourism, desa bisa mengembangkan homestay untuk menginap para atlet dan ibu-ibu untuk berjualan saat pengunjung ramai.

"Jadi diperkirakan setiap bulannya, dari lapangan bola ini akan mendapatkan Rp7 milliar Rupiah. Di samping homestay-homestay ini bisa dipakai dan ibu-ibunya juga bisa jualan," tambah Eko.

3. Desa lain di Badung punya potensi wisata dan harus memanfaatkannya

baliholidaystours.com

Eko berharap, desa lain di Badung juga bisa memanfaatkan potensi wisatanya. Pasalnya, mereka sudah punya modal alam untuk dikembangkan menjadi daerah wisata.

"Di Badung, ini memang lebih banyak yang kayak gini. Karena memang daerah wisata dan tinggal memanfaatkan daerah-daerah lain untuk bisa memanfaatkan potensi wisatanya," ujar dia.

Berita Terkini Lainnya