BPD Bali Bandingkan Kasus Kampanye Koster dengan Anies Baswedan
Menurutnya, mengapa Anies langsung dipanggil?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Gubernur Bali, I Wayan Koster, dituding melakukan kampanye terselubung saat acara Milenial Safety Road Festival yang diadakan oleh Kepolisian Daerah (Polda Bali), Minggu (17/2) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Relawan Badan Pemenangan Daerah (BPD) Provinsi Bali Prabowo-Sandi, Fabian Cornelliis, meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali segera bertindak. Ia lalu membandingkan situasi ini dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca Juga: Bawaslu: Pejabat Negara Dilarang Kampanye Pakai Fasilitas Pemerintahan
1. Anies langsung dipanggil meski tak terbukti
Cornelis membandingkan kasus yang menimpa Anies Baswedan pada tanggal 17 Desember 2018 lalu. Saat itu Anies melakukan pose dua jari di acara Gerindra dan langsung dipanggil oleh Bawaslu. Kendati tak terbukti, namun Anies sudah diperiksa terkait dugaan pelanggaran Pemilu.
"Jelas kami keberatan. Ketika kasus Anies saat ada konpres Gerindra hanya mengangkat tangan sebagai simbolisasi sebagai kemenangan pasca Persija menang. Dan kebetulan bisa dikaitkan juga dengan bicara masalah simbol. Tapi itu pun sudah diusut sampai mau dpidanakan dan itu aneh," katanya saat mendatangi kantor Bawaslu Bali, Senin (18/2) siang.
Baca Juga: Ombudsman Menyayangkan Koster Kampanye Jokowi di Acara Polda Bali