TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Februari Dicanangkan Sebagai Hari Prabangsa Nasional

Dedikasi untuk jurnalis lain yang tak terungkap pembunuhnya

Dok.IDN Times/Solidaritas Jurnalis Bali

Denpasar, IDN Times - Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) melakukan doa bersama untuk memperingati 10 tahun kematian jurnalis Radar Bali yang dibunuh secara keji, AA Gde Narendra Prabangsa, Senin (11/2) malam di Sanggar Penggak Men Mersi, Denpasar.

Momen tersebut juga dicanangkan sebagai Hari Prabangsa Nasional (HPN) untuk memperingati pembunuhan para jurnalis lain yang hingga kini kasusnya belum tuntas.

1. Istri hingga dua anak Prabangsa turut menghadiri peringatan ini

Dok.IDN Times/Solidaritas Jurnalis Bali

Acara ini juga dipakai sebagai momen syukuran atas dicabutnya remisi kepada I Nyoman Susrama, aktor intelektual pembunuh Prabangsa, 10 tahun silam. Peringatan ini diikuti oleh semua elemen organisasi pers, mahasiswa, dan para aktivis yang dari awal turut memperjuangkan pencabutan remisi ini.

Hadir dalam peringatan ini adalah istri Prabangsa, Sagung Putu Mas Prihantini beserta dua anaknya, AA Istri Sri Hartani Dewantari dan AA Gede Candra Dwipa.

2. Istri Prabangsa mengapresiasi semua perjuangan para pihak yang terlibat

Dok.IDN Times/Solidaritas Jurnalis Bali

Sejak muncul hingga dicabutnya remisi ini, Sagung Mas mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak atas perjuangan ini. Ia sangat mengapresiasi perjuangan jurnalis, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), dan masyarakat umum yang turut memperjuangkan pencabutan remisi ini.

Dok.IDN Times/Solidaritas Jurnalis Bali

"Saya bersama keluarga menyampaikan banyak terima kasih melihat semua antusias terutama semua teman-teman jurnalis, LBH, dan masyarakat yang prihatin dengan kemunculan remisi untuk pembunuh suami yang juga berprofesi sebagai wartawan ini," katanya.

3. Berharap tidak ada jurnalis yang mengalami kejadian serupa seperti suaminya

Dok.IDN Times/Solidaritas Jurnalis Bali

Ia mengaku sedih terutama saat pemberian remisi kepada Susrama. Sebab ia merasa seperti membuka luka 10 tahun silam. Kini ia hanya berharap tidak ada lagi kasus serupa yang dialami suaminya menimpa para jurnalis lain.

"Perjuangan kita dari awal perjuangan sampai remisi dicabut, membuat saya sangat terharu. Dan untuk rekan-rekan pers ke depan agar terlindungi menjalankan tugas sebagai pilar demokrasi," lanjutnya.

Baca Juga: Remisi Dianulir, Kakak Susrama Sebut Presiden Seperti Anak Kecil

Berita Terkini Lainnya