SAPA 129, Masyarakat Bisa Mengadu Soal Kekerasan Perempuan Anak
Hubungi 129 ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Dalam upaya menghentikan kekerasan pada perempuan, dan anak, Pemerintah Provinsi Bali membangun Hotline Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA 129).
Hotline itu merupakan kerja sama Dinas Sosial P3A Provinsi Bali dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI.
Aktivasi SAPA 129 ini telah resmi diluncurkan pada Kamis (5/10/2023) di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali. SAPA 129 merupakan contact center diciptakan mengakomodir pengaduan masyarakat. Khususnya terkait kasus perempuan, dan anak yang diakses melalui sambungan telepon di nomor 129.
Baca Juga: Hujan di Bali Mulai Turun November-Desember 2023
1. Bali mencatat 516 kasus kekerasan perempuan dan anak
Staf Ahli Gubernur Bali Bidang PMK, Made Sudarsana mengatakan kekerasan perempuan dan anak merupakan masalah serius bak gunung es.
Stigma, budaya patriarki yang kuat, rasa takut, malu, ketidakpercayaan terhadap sistem hukum, dan sistem perlindungan merupakan beberapa penyebab tidak dilaporkannya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Berdasarkan data dari Simfoni PPA, selama tahun 2022 telah terjadi 516 kasus kekerasan terhadap perempuan, dan anak yang terlapor di Provinsi Bali. Baik kekerasan fisik, psikologis, maupun kekerasan seksual,” ucapnya.
Baca Juga: Polresta Denpasar Antisipasi Euforia Parpol Jelang Pemilu