TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Karya Tiga Seniman dalam Pameran Resurrection di Sanur

Karya-karya mereka inspiratif banget lho!

Art Xchange Gallery gelar pameran bertema Resurrection pada April-Mei 2022. (IDN Times / Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times - Pameran Resurrection Art Xchange Gallery's 11th Anniversary akan diikuti oleh 27 seniman dari berbagai daerah dan negara, di antaranya Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Malaysia, dan Macedonia.

Pameran ini bakal diselenggarakan mulai Senin, 4 April 2022 hingga 3 Mei 2022 di Sanur, Denpasar. Kenali yuk karya tiga seniman yang juga akan ikut dalam pameran kali ini.

Baca Juga: 27 Seniman Gelar Pameran Resurrection di Sanur, Momen Kebangkitan Seni

1. Jemana Murti pamerkan dua karyanya yang unik

Reflecting on Caravaggio Narcissus (screenshot)

Jemana Bayubrata Murti lahir di Bali pada tahun 1997. Ia menyelesaikan pendidikan seni rupa di Nanyang Academy of Fine Arts pada tahun 2020. Jemana menciptakan karya seni lukis, patung, dan instalasi dengan skala besar.

Ide dalam karyanya berasal dari pengalaman hidup dan aspek religi Bali. Jemana aktif mengikuti berbagai pameran di Bali dan Singapura. Karyanya juga dikoleksi oleh pencinta seni di Singapura dan Indonesia. Satu karyanya menjadi bagian dari instalasi permanen di Resort Raffles Maldives Meradhoo.

Dalam pameran kali ini ia menampilkan dua karyanya yang berjudul Reflecting on Caravaggio Narcissus yang dilukis di atas linen dengan menggunakan akrilik ukuran 110 cm x 91 cm.

2. Ni Nyoman Sani banyak mengangkat tema perempuan

Karya Ni Nyoman Sani, berjudul Sunshine. (IDN Times/Ayu Afria)

Seniman Ni Nyoman Sani lahir di Denpasar pada tahun 1975. Dikenal dengan karya uniknya yang berkonsep kuat dan banyak mengangkat tema perempuan. Lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini mengaku tidak mendapat dukungan keluarga untuk berkesenian. Namun ia tetap memutuskan untuk terus memupuk bakatnya tersebut.

Semangat berkesenian Sani diilhami oleh perjuangan ibunya, seorang pekerja keras yang sangat tangguh. Berbekal kemampuan berdagang benda kerajinan, sang ibu membimbing anaknya untuk meraih impian.

Sani menggemari ilustrasi fesyen dan akhirnya memutuskan untuk menekuni fine art dengan mengambil tema perempuan. Bagi Sani, perempuan ibarat malaikat bagi dirinya sendiri. Namun juga bisa menjadi racun untuk dirinya sendiri. Tergantung pada apa yang ia lakukan.

Ia biasa menggunakan cat akrilik, cat air, cat minyak, dan dermatograph. Karya yang dihadirkan kali ini terinspirasi dari wajah anaknya dengan nuansa bunga matahari yang mengingatkan pada kebun bunga matahari miliknya.

Berita Terkini Lainnya