TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Kekerasan, Polda Bali Pasang Polwan Hadapi Para Demonstran

Tidak mau ada anarkis dalam demo tolak UU Cipta Kerja

Polda Bali turunkan personel dalam jumlah besar untuk pengamanan demo Omnibus Law di Denpasar, Kamis (22/10/2020). (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Unjuk rasa oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat yang menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar pada Kamis (22/10/2020), dibubarkan pukul 17.20 Wita. Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose langsung datang ke lokasi.

Golose menekankan bahwa aparatnya tidak akan membiarkan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mau mendiskreditkan kenyamanan dan keamanan di Bali. Apalagi sampai ada selebaran-selebaran dari orang yang tidak bertanggung jawab. 

Baca Juga: Pecalang Ikut Dilibatkan Jaga Aksi Tolak Omnibus Law di Bali

1. Libatkan Polwan untuk menghindari tindakan represif

Polda Bali ambil tindakan persuasive ke demonstran melalui Polwan, Kamis (22/10/2020). (IDN Times/Ayu Afria)

Golose menegaskan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Polda Bali tidak menginginkan kekerasan, anarkis yang muncul dari para pendemo. Karenanya, Polda Bali menyiapkan polisi-polisi wanita.

Ia pun memerintahkan anak buahnya agar tindakan dilakukan secara persuasif dan humanis. Anggota Polri dilarang melakukan tindak kekerasan dalam upaya membubarkan para demonstran.

“Kalian sudah menunjukkan tanpa melakukan kegiatan represif. Saya sekali lagi terima kasih kepada para Srikandi, para Polwan yang sudah melakukan kegiatan persuasif. Kita lihat bersama sampai dengan saat ini tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” jelasnya.

2. Libatkan pecalang dalam pengamanan unjuk rasa ini

Polwan Polda Bali bagi-bagi masker ke demonstran, Kamis (22/10/2020). (IDN Times/Ayu Afria)

Golose mengatakan dengan banyaknya kekuatan personel yang ia terjunkan, Kepolisian tidak ingin mengambil tindakan represif terhadap demonstran. Ia juga melibatkan pecalang dalam pengamanan unjuk rasa ini.

“Kita lihat bersama dengan penggelaran kekuatan yang amat sangat besar pada sore hari ini. Hal-hal yang berupa tindakan represif, kita memang dari awal sudah kita kondisikan untuk kita tidak lakukan,” ujarnya. Pengunjuk rasa pun membubarkan diri sesuai dengan aturan yakni sebelum pukul 18.00 Wita.

Berita Terkini Lainnya