TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Usada Barak yang Disebut Dapat Sembuhkan Pasien COVID-19 di Bali

Sudah ada yang mencoba semeton?

Usada Barak yang dikirim ke Finlandia (Dok.IDN Times/Gelgel Wirasuta)

Denpasar, IDN Times – Sejumlah penelitian terkait pandemik COVID-19 mulai bermunculan. Salah satunya ada di Provinsi Bali dan dilakukan oleh ahli Toksikologi Forensik, I Made Agus Gelgel Wirasuta, yang meneliti pengobatan pasien COVID-19. Penelitian Usada Barak yang dilakukannya fokus pada cara melegakan pernapasan pasien COVID-19.

Usada Barak ini merupakan produk dari ramuan arak dan beberapa bahan lainnya. Pada Agustus 2020 lalu produk ini sempat ramai diperbincangkan. Setelah melalui penelitian, akhirnya izin edar Usada Barak keluar pada September 2020 lalu dan diklaim ampuh melegakan pernafasan, terutama bagi pasien COVID-19. Izin edar yang dikantonginya saat ini dari Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) dan terdaftar sebagai jamu tradisional. 

Baca Juga: Cerita 2 Remaja OTG di Bali, Sembuh Karena Terapi Arak Bali dan Madu

Baca Juga: Arak Bali Diklaim Sembuhkan COVID-19, Terapinya Libatkan Doa

1. Ada kemungkinan pasien COVID-19 sembuh setelah terapi menggunakan uap arak

Dok.IDN Tomes/Istimewa

Made Agus Gelgel Wirasuta yang ditemui pada Rabu (4/2/2021), menceritakan bahwa pada minggu ketiga Juni 2020 lalu, anak temannya terinfeksi COVID-19. Lalu mereka terapi menggunakan uap arak, hingga akhirnya dinyatakan sembuh. Kabar tersebut kemudian disampaikan kepadanya. Mulanya Made Agus Gelgel Wirasuta tidak percaya, namun dari hasil penelusurannya, memang ada kemungkinan anak temannya sembuh setelah terapi menggunakan uap arak.

Posibility (kemungkinan) itu ada. Kemungkinan itu sebagai obat COVID-19, entah bagaimana mekanisme, reaksinya ada. Kemudian saya dapat publikasi dari Jepang, professor dari Jepang yang memanfaatkan juga alkohol possibility untuk COVID-19. Akhirnya saya bilang ini possible (mungkin),” terangnya.

Barak dipilih menjadi nama produk ini atas beberapa pertimbangan. Selain terinspirasi dari nama temannya tersebut yakni pengusada yang berasal dari Pura Tuluk Biyu, di Desa Batur bernama Ki Barak. Selain itu, Barak juga merupakan singkatan dari Balinese Arak.

Baca Juga: Koster Klaim Ramuan Arak Bali Sembuhkan Pasien COVID-19 dengan Cepat

2. Usada Barak memiliki efek dapat melegakan pernapasan

Ilustrasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Made Agus Gelgel Wirasuta menjelaskan, berdasarkan uji empiris, produk hasil penelitiannya ini memiliki efek melegakan pernapasan yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas untuk melawan virus Corona. Karenanya, diyakini dapat membantu pasien COVID-19 untuk istirahat dan menghilangkan kecemasan. Produk ini ditujukan untuk usia produktif dan bisa juga digunakan sebagai terapi suportif pengobatan COVID-19.

“Dia kerjanya adalah membantu melegakan pernapasan, menghilangkan lendir, sehingga meningkatkan asupan oksigen. Itu kerja utamanya,” jelasnya.

Ia menjelaskan kendala yang dihadapi pasien COVID-19 saat ini adalah kehilangan indra penciuman dan sesak napas. Sesak napas terjadi karena di dalam bronkus terdapat banyak lendir sehingga kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen menjadi terhambat. Akhirnya, fungsi organ pun menjadi tidak maksimal.

“Juli (2020) mulai kami coba di karantina provinsi. Hasilnya luar biasanya, salah satunya adalah mempercepat sembuh. Jadi, hampir 67 persen itu, kalau pakai Usada Barak sembuh dalam waktu dua hari. Dalam waktu 1 minggu 95 persen sembuh. Nah itukan kami sangat senang ya membantu,” katanya.

Bahan-bahan yang digunakan dalam Usada Barak ini, khasiatnya telah disebutkan dalam dua lontar dan digunakan turun-temurun, yakni Lontar Tiwas Tiwang dan Lontar Cukil Daki.

“Salah satunya, pemanfaatan arak tadi sebagai obat apabila mengalami gangguan di saluran pernapasan. Di tempat lain, juga ada pemanfaatan dari jeruk lemo itu. Kemudian juga minyak angin di beberapa lontar muncul. Digunakan,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya