TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biar Tak Stres, Dua Pantai di Bali Dibuka Khusus Turis Asing

Hanya untuk WNA aja ya guys

unsplash.com/Jeremy Bishop

Badung, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung memutuskan untuk tidak memperpanjang lagi penutupan objek wisata setelah sebelumnya ditutup sejak bulan Maret dan berakhir pada 29 Mei 2020. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra, kepada IDN Times Senin (1/6) sore.

Pantai mana saja yang dimaksud? berikut penjelasannya:

Baca Juga: Pengumuman! Masuk ke Bali Kini Tidak Bisa Sembarangan, Ini Syaratnya

1. Pemkab Badung memberikan kelonggaran hanya untuk surfer berkewarganegaraan asing yang diizinkan pergi ke dua pantai

Dok.IDN Times/Made Suastika

Pemkab Badung tidak lagi memperpanjang akses penutupan dua pantai, yaitu Pantai Labuan Sait Uluwatu dan Pantai Canggu. Hal ini dilakukan untuk memberikan kelonggaran bagi surfer Warga Negara Asing (WNA), bukan surfer lokal (Warga Negara Indonesia).

“Kami sementara melonggarkan khusus surfer yang sudah lama tinggal di Bali. Dia kan memperpanjang izin tinggal di vila. Ada juga yang kerja di Bali. Stres dia. Surfer itu saya longgarkan. Bisa ke pantai,” terang Badra.

Meski ada pelonggaran, tetapi tetap ada syarat. Yaitu pemeriksaan kesehatan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19. Mereka yang hendak ke pantai untuk surfing harus melewati pengecekan suhu badan. Jika dinyatakan sehat, maka bisa lolos ke pantai. Jam operasional ke pantai pun disesuaikan dengan jadwal pasang surut air laut.

“Seperti hari ini saya pantau di Canggu sudah ada 10 orang surfer (WNA). Mengapa dua pantai itu yang kami buka, karena pertimbangan ombaknya sudah kelas championship (Kejuaraan). Diminati para surfer. Kami buka dulu, biar mereka enjoy,” katanya.

Baca Juga: Bali Tidak Mau Normal Baru, Koster: Pemda yang Paling Tahu Lapangan

2. Pembukaan dua pantai ini sebagai bentuk kemanusiaan dan citra pariwisata Bali ke depannya

Pintu masuk Pantai Kuta di tutup selama wabah COVID-19 (IDN Times/Ayu Afria)

Badra mengaku sangat memahami banyak WNA yang dalam tekanan (Stres). Karena akses untuk pergi ke lokasi wisata terbatas, dan bahkan harus tinggal di tempat-tempat terbatas pula. Maka dengan dibukanya dua pantai ini, selain demi aksi kemanusiaan, juga untuk citra pariwisata Bali.

“Tidak dibuka untuk surfer lokal. Kita tuan rumahlah memberikan enjoy sedikit (Alasan warga lokal tidak bisa ke pantai). Demi kemanusiaan dan image juga,” ucapnya.

Pihaknya berpendapat, kemungkinan dengan kondisi seperti ini beberapa destinasi pariwisata segera bisa dibuka. Hanya tinggal menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) juga.

“Kan sekarang banyak mereka yang sampai nyuri-nyuri mau ke pantai. Cari semak-semak belukar agar bisa ke pantai. Takutnya nantikan bisa terluka dan digigit ular. Jadi WNA-WNA yang stres sekarang bisa ke pantai. Jam-jam tertentu. Mungkin sekitar dua jam surfing,” lanjutnya.

Baca Juga: Tidak Ada Pertunjukan Tarian Jika Bali Terapkan Normal Baru

Berita Terkini Lainnya