Basarnas: Orang di Indonesia Abai Keselamatan saat Mancing
Kalau di luar, mesti pakai pelampung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Bali lebih mendominasi menangani kecelakaan kapal di Bali. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (RAKOR) SAR tentang kontingensi SAR dalam penanganan kecelakaan kapal, pada Rabu (26/6/2024), di Sanur, Kota Denpasar.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso, menyampaikan total wilayah kerja Basarnas Bali sangat luas, yaitu 5.636,66 kilometer persegi. Artinya, Basarnas Bali mendukung penuh dalam menciptakan pariwisata Bali yang aman dan nyaman.
“Inilah yang menjadi tantangan tugas yang harus diemban untuk pelayanan SAR bisa optimal kepada masyarakat,” ungkapnya.
1. Kendala utama dalam penyelamatan di laut adalah cuaca
Menurut Edy, kendala utama operasi penyelamatan kecelakaan kapal adalah cuaca. Kendala yang kedua adalah kecepatan informasi yang diterima Basarnas dari masyarakat. Karena dari hasil pengalamannya, masih ada kejadian yang baru dilaporkan setelah dua hari.
“Perlunya masyarakat mengetahui call center kita yang bebas bayar di 115. Ini untuk mempercepat proses bagaimana informasi itu diterima oleh Basarnas. Karena kami mempunyai respon time (waktu tanggap darat darurat) juga,” terangnya.
Untuk mendukung operasi SAR ini, maka diupayakan pemenuhan peralatan yang dibutuhkan saat operasi.