TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Basarnas: Orang di Indonesia Abai Keselamatan saat Mancing

Kalau di luar, mesti pakai pelampung

ilustrasi menerjang badai di pantai (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Denpasar, IDN Times – Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Bali lebih mendominasi menangani kecelakaan kapal di Bali. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (RAKOR) SAR tentang kontingensi SAR dalam penanganan kecelakaan kapal, pada Rabu (26/6/2024), di Sanur, Kota Denpasar.

Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso, menyampaikan total wilayah kerja Basarnas Bali sangat luas, yaitu 5.636,66 kilometer persegi. Artinya, Basarnas Bali mendukung penuh dalam menciptakan pariwisata Bali yang aman dan nyaman.

“Inilah yang menjadi tantangan tugas yang harus diemban untuk pelayanan SAR bisa optimal kepada masyarakat,” ungkapnya.

1. Kendala utama dalam penyelamatan di laut adalah cuaca

ilustrasi (Unsplash.com/Dimitris Pallas)

Menurut Edy, kendala utama operasi penyelamatan kecelakaan kapal adalah cuaca. Kendala yang kedua adalah kecepatan informasi yang diterima Basarnas dari masyarakat. Karena dari hasil pengalamannya, masih ada kejadian yang baru dilaporkan setelah dua hari.

“Perlunya masyarakat mengetahui call center kita yang bebas bayar di 115. Ini untuk mempercepat proses bagaimana informasi itu diterima oleh Basarnas. Karena kami mempunyai respon time (waktu tanggap darat darurat) juga,” terangnya.

Untuk mendukung operasi SAR ini, maka diupayakan pemenuhan peralatan yang dibutuhkan saat operasi.

2. Operasi keselamatan di Bali didominasi kecelakaan kapal

Basarnas Bali melakukan evakuasi di laut (Dok.IDN Times/istimewa)

Bali memiliki karakteristik kebencanaan yang berbeda dari daerah lainnya. Sehingga persiapan kontigensi yang diperlukan harus menyesuaikan dengan data-data yang telah ada sebelumnya. Dari data tersebut diketahui, bahwa kecelakaan kapal domestik maupun internasional mendominasi operasi penyelamatan. Stakeholder memiliki fungsinya masing-masing dalam penanganan keselamatan.

“Bali ini kan punya karakteristik berbeda dengan daerah lain,” ucapnya.

Berdasarkan data Basarnas Bali, total jumlah kecelakaan yang terjadi di wilayah kerja Basarnas Bali sampai dengan April 2024 berjumlah 23 kali kecelakaan. Rinciannya adalah tujuh  kali kecelakaan kapal, dan 16 kali kondisi membahayakan jiwa manusia.

Berita Terkini Lainnya