Reboisasi di Bali untuk Tangani  Krisis Air Tanah

7.500 bibit pohon yang ditanam adalah jenis kopi dan durian

Tabanan, IDN Times - Politeknik Negeri Bali (PNB), Management and Science University (MSU) Malaysia, dan Yayasan IDEP Selaras Alam mereboisasi sejumlah titik di Bali. Hal itu dinilai sebagai solusi krisis air di Bali. 

Melalui program reboisasi itu, tim akan menargetkan menanam 7.500 bibit pohon sepanjang 2024. Salah satu titik reboisasi itu adalah Desa Senangan, Kecamatan Penebel yang dilaksanakan pada Rabu, 26 Juni lalu.

Sebelumnya, penelitian terbaru dari Politeknik Negeri Bali dan Yayasan IDEP Selaras Alam pada tahun 2018 menunjukkan bahwa air tanah di Bali menghadapi masalah kualitas serius, termasuk tanda-tanda intrusi air laut akibat eksploitasi berlebihan. Salah satu faktor eksploitasi itu salah satunya akibat lonjakan pariwisata.

1. Program reboisasi ini dilaksanakan dengan menggandeng petani lokal

Reboisasi di Bali untuk Tangani  Krisis Air TanahPenanaman pohon di Tabanan Rabu (26/6/2024) (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Project Manager Bali Water Protection IDEP Foundation, Putu Bawa Usadi mengatakan,  untuk menghindari krisis air yang mengancam Bali, IDEP menggandeng petani lokal Bali menanam pohon di tahun 2024. 

Target 7.500 bibit pohon itu akan di tanam di seluruh Provinsi Bali. Sampai saat ini, baru 2.685 bibit pohon yang telah ditanam di sembilan kabupaten di Bali. 

"Tujuan penanaman 7.500 bibit pohon ini sebagai upaya memitigasi krisis air tanah yang tengah dihadapi Bali akibat lonjakan pariwisata dan eksploitasi sumber daya air," ujar Bawa Usadi, Kamis (27/6/2024).

2. Penamanan pohon diharapkan bisa memperbaiki penyerapan air hujan

Reboisasi di Bali untuk Tangani  Krisis Air TanahPenanaman pohon di Tabanan Rabu (26/6/2024) (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Bawa Usadi melanjutkan dengan meningkatkan tutupan vegetasi di daerah tangkapan air utama, kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki penyerapan air hujan ke dalam tanah guna mengurangi laju penurunan air tanah. 

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas air tanah dan mendukung keanekaragaman hayati serta menjaga keseimbangan lingkungan setempat.

"Oleh karena itu, penanaman bibit pohon yang dipilih adalah kopi dan durian sebagai jenis bibit produksi dan konservasi," ujar Bawa Usadi.

3. Selain penanaman pohon, tim juga membangun sumur pemanen air hujan

Reboisasi di Bali untuk Tangani  Krisis Air TanahPenanaman pohon di Tabanan Rabu (26/6/2024) (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Guru Besar Politeknik Negeri Bali, Lilik Sudiajeng menyebutkan, acara reboisasi atau penanaman pohon yang digelar di Desa Senganan Tabanan sekaligus merupakan program pengabdian masyarakat. Dia juga menyebut bahwa selain penanaman pohon,  pembangunan sumur pemanen air hujan juga terus dilakukan untuk mengembalikan air ke dalam tanah sebagai solusi krisis air yang terjadi di Bali.

"Bersama dengan IDEP, sumur pemanen air hujan masih terus dibangun. Sudah ada 62 sumur hingga saat ini. Ada yang dibangun di halaman sekolah, di beberapa banjar, di area publik juga. Pertimbangannya adalah memastikan sumur yang dibangun masuk dalam area resapan utama," ujarnya.

Hal ini juga menjadi sarana edukasi dimana karena dibangun di sekolah dan di banjar, orang-orang akan datang, melihatnya, dan mulai menanyakannya. "Pada saat itulah transfer ilmu dimulai ke masyarakat. Jadi upaya meningkatkan budaya untuk hemat air kami lakukan pelan-pelan,” terangnya.

Baca Juga: Ratusan WNA Tanpa Identitas Ditangkap di Tabanan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya