7 Warga Denpasar Tertular COVID-19 Karena Transmisi Lokal
Banjar Adat Abiankapas Kaja masuk zona merah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Peningkatan pasien positif COVID-19 kembali terjadi di Kota Denpasar, hari ini (5/6). Tercatat sebanyak tujuh orang yang tertular akibat transmisi lokal dengan riwayat datang dari daerah terjangkit di Bali.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, menerangkan mereka terdiri dari lima perempuan yang berdomisili di Kelurahan Peguyangan, Kelurahan Renon, Desa Sumerta Klod, Desa Tegal Kertha, dan Kelurahan Penatih. Sementara dua orang lainnya laki-laki yang masing-masing berdomisili di Kelurahan Penatih dan Kelurahan Renon.
Baca Juga: Bedanya Rapid Test, Swab dan PCR! Lebih Akurat Mana?
Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier COVID-19, Waspada Kalau Kehilangan Penciuman
1. Total kumulatif kasus positif di Kota Denpasar sebanyak 117 orang
Secara kumulatif, kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar sebanyak 117 orang per Jumat. Rinciannya adalah 66 sembuh, dua orang meninggal dunia, dan 49 orang masih dalam perawatan.
Sedangkan dari hasil tracing Tim Gugus Tugas Kota Denpasar secara kumulatif, terdapat status Orang Tanpa Gejala (OTG) 704 kasus. Namun 359 orang dinyatakan sehat setelah melakukan isolasi mandiri. Sehingga tersisa 345 OTG.
Orang dalam Pemantauan (ODP) secara akumulatif tercatat 299 kasus, namun sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 264 orang. Sehingga masih tersisa 35 ODP.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara akumulatif sebanyak 79 kasus. Namun 29 orang sudah dinyatakan negatif setelah menjalani swab test. Sehingga tersisa 50 orang yang berstatus PDP.
“Diperlukan kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi semua elemen masyarakat dalam memutus mata rantai COVID-19. Mari bersama-sama kurangi perjalanan atau aktivitas di luar rumah dan kontak langsung dengan orang lain. Karena kami tidak mengetahui siapa yang membawa virus atau tidak, untuk itulah diperlukan kesadaran, kejujuran dan disiplin yang tinggi semua pihak," jelas Dewa Rai.
Baca Juga: Ngeri, Ini Dia Foto Asli Virus Corona Ketika Menyerang Tubuh Manusia