TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Bijak Menanggapi Teman yang Curhat

Jangan malah jadi ajang adu nasib, ya!

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sepertinya setiap orang pernah curhat pada teman atau orang terdekat yang bisa dipercaya. Curhat biasanya menjadi pilihan untuk menceritakan masalah yang dialami. Biasanya secara gak langsung dapat mengurangi beban jika sudah curhat.

Ketika menanggapi teman yang sedang curhat, Seringkali kata "Sabar" muncul di tengah teman lagi curhat. Berharapnya sih temanmu jadi lebih tenang.

Memang sih, kesabaran dan semangat sangat diperlukan ketika sedang terpuruk. Tapi ungkapan "Sabar" tak cukup membantu untuk melegakan perasaan dan ketenangan.

Selain bilang sabar, berikut ini enam cara bijak menanggapi teman yang curhat agar mereka merasa dihargai dan gak patah semangat.

Baca Juga: 7 Hal Normal yang Sering Dianggap Egois, Jangan Asal Menilai

Baca Juga: 5 Tindakan yang Tidak Boleh Diputuskan Terburu-buru

1. Berikan apresiasi pada temanmu yang mau berbagi cerita

ilustrasi dua pria bercerita (pexels.com/Budgeron Bach)

Gak semua orang memiliki keberanian untuk mengungkapkan masalahnya kepada orang lain. Apalagi kalau temanmu cukup tertutup. Ketika ia memberanikan diri berbagi cerita, artinya kamu adalah orang yang dia percaya.

Jadi berikan apresiasi kepada temanmu. Misalnya mengungkapkan terima kasih padanya karena sudah mempercayakanmu sebagai teman berbagi cerita.

2. Fokus mendengarkan dan membenarkan perasaan yang sedang dialami temanmu

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Christina Morillo)

Ketika temanmu bercerita soal masalahnya, cobalah untuk fokus mendengarkan alur ceritanya. Setelah memahami masalahnya, kamu harus lebih bersimpati dan mengerti tentang apa yang dia rasakan saat itu juga.

Berikanlah dukungan dengan cara membenarkan perasaan yang sedang dia alami. Misalnya mengatakan "Pasti ini bukanlah hal yang mudah untuk kamu lewati. Tapi kamu sangat kuat sudah bertahan sejauh ini."

Hindari mengatakan hal yang membuat temanmu semakin terpuruk, seperti menyalahkan kondisi yang dialaminya.

3. Memahami situasi, apakah temanmu butuh saran atau hanya ingin didengarkan

ilustrasi pasangan duduk (pexes.com/SHVETS production)

Orang yang curhat tujuannya berbeda-beda. Mungkin dia sedang membutuhkan saran atau hanya ingin didengarkan saja. Jadi, ketika temanmu sedang curhat, coba berikan dia waktu untuk bercerita dulu.

Jika dia meminta saran, baru kamu memberikan masukan yang mungkin dapat membantu masalahnya. Jika dia hanya ingin didengarkan, kamu juga harus menerimanya apabila nasihat atau saran yang diberikan gak akan membuatnya lebih baik.

Kadang, menjadi pendengar yang baik cukup membantu meringankan beban pikirannya.

4. Menunjukkan kepedulian dan bantuan jika memang diperlukan

ilustrasi perempuan duduk (pexels.com/Mental Health America)

Peduli kepada teman yang curhat itu tujuannya agar dia gak merasa sendirian. Kamu bisa mengatakan"Mungkin ada yang bisa aku bantu agar kamu merasa lebih tenang?"

Jika kamu merasa mampu untuk membantunya, tentu ini akan menjadi hal yang baik. Tetapi jika belum bisa membantu banyak hal, setidaknya meluangkan sedikit waktumu untuk dia saja sudah cukup kok.

5. Jangan membandingkan masalahnya

ilustrasi perempuan duduk (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Gak jarang momen curhat dijadikan sebagai ajang adu nasib bagi beberapa orang. Maksudnya adalah membandingkan masalah dia dengan orang lain. Hal ini membuatnya merasa, bahwa masalah dan kondisi yang dia alami dianggap remeh. Jadi, hindari untuk membandingkan masalah temanmu dengan orang lain.

Verified Writer

Vera Yunii

Senang menulis untuk berbagi informasi :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya