2. Permukaan kasar

Ilustrasi permukaan kasar. (Unsplash.com/engin akyurt)

Permukaan kasar yang dimaksud adalah permukaan meja, kursi, atau permukaan lainnya tempat menaruh baju yang bersifat kasar atau abrasif. Permukaan kasar ini dapat menyebabkan lubang kecil, atau goresan kecil yang awalnya tidak terlihat jelas.

Setelah dicuci, maka lubang-lubang ini akan terlihat lebih jelas karena kain pakaian tertarik selama proses pencucian. Hindarilah menaruh pakaian pada permukaan bersifat abrasif.

3. Sabuk dan aksesori pakaian

Ilustrasi sabuk. (Pixabay.com/1195798)

Pakaian yang terjepik oleh sabuk, ritsleting, atau pengait terutama dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kain pakaian berlubang pada saat dicuci. Hindari menggunakan pengait sabuk yang kasar. Kamu bisa menghaluskan ujung pengait yang kasar tersebut menggunakan amplas.

Mencuci pakaian yang memiliki aksesori dengan permukaan kasar juga dapat menyebabkan lubang selama proses pengeringan baju. Jadi pisahkan pakaian yang menggunakan aksesori yang kasar tersebut. Lebih baik mencuci menggunakan tangan untuk pakaian yang memiliki aksesori tertentu.

4. Kecepatan siklus putar mesin cuci

Ilustrasi mengatur mesin cuci. (Pixabay.com/jarmoluk)

Menggunakan putaran yang tidak sesuai dengan jenis pakaian, atau memutar dengan terlalu cepat dapat menyebabkan pakaian tersangkut di lubang-lubang kecil dan celah drum mesin cuci. Hal ini dapat menyebabkan serat-seratnya rusak dan sobek. Kamu harus menyesuaikan siklus putar mesin cuci dengan jenis kain pakaian yang dicuci.

Untuk handuk dan seprei bisa menggunakan 1.400 putaran per menit. Sedangkan pakaian dari kain katun sebaiknya tidak lebih dari 600 putaran per menit. Untuk bahan jeans sebaiknya tidak menggunakan putaran lebih tinggi dari 900 putaran per menit. Jika memiliki pakaian dari bahan sutra, kamu wajib menggunakan tidak lebih dari 400 putaran per menit.

5. Terlalu penuh saat mengisi mesin cuci dengan pakaian

Ilustrasi mencuci pakaian. (Pixabay.com/stevepb)

Kamu pasti pernah mencuci pakaian hingga memenuhi kapasitas tabung mesin cuci? Hal ini sangat perlu dihindari lho. Kenapa? Karena dapat memengaruhi tingkat kebersihan pada setiap siklus pencucian. Selain itu, pakaian akan saling berhimpitan yang dapat menyebabkan pakaian terjepit kancing, ritsleting, atau aksesori.

Hal inilah yang bisa menyebabkan lubang-lubang pakaian setelah proses pencucian selesai. Pastikan selalu mencuci pakaian di bawah batas kapasitas dari mesin cuci. Selain mencegah pakaian berlubang, juga mencegah kerusakan pada mesin cuci.

6. Kawat penyangga bra

Ilustrasi mencuci bra. (Pixabay.com/sweetlouise)

Jika kamu memiliki bra yang sudah mulai rusak, sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam mesin cuci. Kawat bra yang rusak dapat keluar, terjepit di antara sisi mesin cuci dan drum. Kawat ini dapat masuk ke dalam lubang-lubang yang ada di drum mesin cuci.

Pada saat mesin berputar, kawat tersebut dapat mengait pakaian dan menyebabkan lubang. Untuk mengeluarkan kawat ini, kamu sebaiknya memanggil teknisi khusus mesin cuci.

7. Masalah pada drum mesin cuci

Ilustrasi drum mesin cuci. (Pixabay.com/GS-Photo)

Jika pernah menemui garis-garis gelap seperti bekas terbakar disertai lubang-lubang pada pakaian, maka sebaiknya kamu memeriksa drum mesin cuci. Hal ini disebabkan karena posisi drum tidak sepenuhnya seimbang dan sejajar. Kain dapat terselip di antara drum. Bagian luar drum juga dapat menyebabkan garis-garis gelap dan lubang pada pakaian. Segera panggil teknisi untuk memperbaiki drum mesin cuci kamu.

Kamu juga harus memperhatikan tempat penyimpanan pakaian. Ada beberapa hewan dan serangga yang juga dapat menyebabkan lubang pada baju seperti tikus, kecoa, dan kumbang karpet (carpet beetles).

Jadi, kamu sudah tahu kan, penyebab pakaian berlubang setelah dicuci? Tidak sepenuhnya kesalahan mesin cuci.