5 Film Nurul Qomar Beragam Genre

Pelawak sekaligus politikus, Nurul Qomar, meninggal dunia pada Rabu, 8 Januari 2025) sore. Ia meninggal karena sakit yang dideritanya sejak 2021. Pria yang akrab disapa Qomar ini dikenal sebagai pelawak yang populer pada era 80-an.
Ia pernah bergabung dalam grup lawak Tomtam Group yang terdiri dari Qomar, Kimun, Ogut, dan Firman. Selain itu, ia juga dikenal dengan grup lawaknya bersama Derry, Eman, dan Ginanjar yang bernama Empat Sekawan. Qomar memulai kariernya di dunia hiburan dengan membintangi beberapa film. Berikut daftar film Nurul Qomar beragam genre.
1. CHIPS Dalam Kejutan (1983)

Qomar menjadi aktor dalam film CHIPS Dalam Kejutan. Film karya sutradara Iksan Lahardi ini dirilis pada 1983. CHIPS sendiri merupakan singkatan dari Cara Hebat Ikut Penanggulangan masalah Sosial.
Qomar dan kawan-kawannya menjadi bagian anggota CHIPS yang memiliki kantor, seragam, serta asrama sendiri. Seragam mereka mirip dengan CHIPS (California Highway Patrols), series yang sedang populer kala itu di televisi. Mereka tidak ada hubungannya dengan polisi meskipun seragamnya mirip.
Film ini menampilkan cerita tentang tingkah laku konyol yang dilakukan oleh anggota CHIPS. Lawakan khas Qomar dan kawan-kawannya menghidupkan jalan cerita ini. Mereka juga dikisahkan menangkap penjahat di akhir film.
2. Sama Sama Senang (1984)
Iksan Lahardi kembali mempercayakan Qomar untuk membintangi film karyanya yang berjudul Sama Sama Senang. Film ini dirilis pada 1984, setahun setelah film CHIPS Dalam Kejutan dirilis. Qomar tidak sendirian. Dalam film ini, ia bersama grup lawak Tomtam Group yang terdiri dari Qomar, Kimun, Ogud, dan Firman. Pemain utama lainnya adalah Euis Darliah yang sedang populer saat itu.
Film ini mengisahkan tentang seorang penyanyi bernama Euis (Euis Darliah). Euis memiliki hobi dan bakat menyanyi. Sayangnya, orangtua mereka tidak suka Euis untuk menekuni hobinya ini. Euis terpaksa harus sembunyi untuk bernyanyi.
Dalam keluarga Euis, kakaknya yang bernama Santi (Leily Sagita) adalah anak kesayangan orangtuanya. Namun, justru ia menjadi pengguna narkotika. Justru Euislah yang sukses dalam berkarier di bidang musik. Euis berhasil menjadi seorang penyanyi ternama dengan genre musik rock.
3. Memburu Makelar Mayat (1986)
Selain film komedi, Qomar juga pernah berperan dalam film bergenre horor komedi. Film ini berjudul Memburu Makelar Mayat arahan sutradara Lilik Sudjio yang dirilis pada 1986. Dalam film ini, Qomar hanya menjadi peran pembantu.
Film ini berkisah tentang suasana desa yang mencekam karena desas desus penampakan mayat berjalan. Abah Us Us dan seorang temannya, Mang Kus, melihat sosok mayat muncul dari makam. Mereka juga melihat ada dua orang membawa peti jenazah ke rumah seorang dukun patah tulang bernama Kimung.
Setelah mereka melapor ke Pak Lurah (WD Mochtar), mereka mendapat instruksi untuk terus menyelidiki hal tersebut. Hingga suatu hari, seorang mahasiswi bernama Nita (Lydia Kandou) mengalami cedera kaki saat ia dan kelompoknya berkemah di pinggir sungai. Mang Kus kemudian mengantarkan Nita ke rumah Kimung sembari menyelidiki apa yang terjadi di rumah dukun patah tulang tersebut.
4. Ngipri Monyet (1988)
Qomar kembali mendapatkan peran dalam film horor berjudul Ngipri Monyet. Dalam film arahan sutradara Lilik Sudjio ini, Qomar bermain sebagai pemain pembantu bersama rekannya di Tomtam Grup, Ogud. Film ini mengangkat tentang ritual pesugihan bernama ngipri monyet.
Parjo (Murni Cader) kerap mendapatkan hinaan dan hidup dalam kemiskinan. Selain itu, anak Parjo mengalami sakit parah yang membutuhkan biaya perawatan. Parjo mengambil jalan pintas dengan menjalankan ritual pesugihan ngipri monyet.
Parjo kemudian berhasil menjadi kaya. Ia membalas hinaan yang pernah ia terima. Sayangnya, ritual pesugihan ini memiliki syarat, yang mana ia harus menjadikan istrinya sebagai tumbal. Anak Parjo berusaha melarang ayahnya untuk melanjutkan ritual tersebut demi keselamatan kedua orangtua.
5. Sajadah Kabah (2011)
Qomar mendapatkan peran dalam film bergenre drama Islamiyah berjudul Sajadah Kabah. Film arahan sutradara Erna Pelita ini dirilis pada 2011. Qomar mendapatkan peran sebagai Komar, seorang penjaga masjid.
Film ini bercerita tentang seorang musafir bernama Rhoma Irama (Rhoma Irama) yang mengunjungi beberapa masjid yang ada di Lombok. Ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Sohiba. Shohiba memiliki masjid yang sedang diincar oleh seorang kaya raya bernama Towi (Ruhut Sitompul).
Rhoma Irama menentang hal tersebut karena tidak setuju masjid dijadikan sebagai tempat maksiat. Ia kemudian mendapatkan perlawanan dari Towi beserta anak buahnya. Selain itu, Rhoma juga harus berhadapan dengan anaknya, Ridho (Rhido Roma). Ridho menentang rencana ayahnya karena telah dimanipulasi oleh Towi.
Qomar juga pernah mendapatkan peran dalam beberapa sinetron dan FTV. Selain sukses di dunia hiburan, ia juga terjun di ranah politik. Ia duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Demokrat sejak 2004 hingga 2014. Qomar sempat pindah ke Partai Nasdem dan terakhir sebagai kader PAN.