Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Manfaat Kayu Dapdap, Dipercaya Sakti oleh Umat Hindu Bali

Kayu dari pohon dapdap .
Batang dari Pohon Dapdap. (YouTube.com/Yudi Harta)

Don dapdape, don dapdape lumlum gading.

Pastinya kita sangat familiar dengan potongan lagu anak-anak berbahasa Bali ini. Dapdap merupakan sebuah pohon yang dikenal dengan nama Latin Erythrina variegata. Ia memiliki kulit batang berwarna hijau yang cukup tebal untuk melindungi inti batangnya.

Pohon Dapdap bisa tumbuh dengan mudah di berbagai tempat. Dalam kepercayaan umat Hindu di Bali, Pohon Dapdap memiliki beragam fungsi untuk kesehatan maupun spiritual, bahkan sering dikenal dengan sebutan kayu sakti. Berikut manfaat Pohon Dapdap bagi umat Hindu di Bali selengkapnya.

1. Sebagai penuntun para Dewa dari Kahyangan

Kayu dari pohon dapdap .
Batang dari Pohon Dapdap. (YouTube.com/Yudi Harta)

Taru Pramana merupakan sebuah naskah kuno atau lontar yang memuat tentang berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Menurut Lontar Taru Pramana, kayu Pohon Dapdap memiliki fungsi spiritual yang sangat penting bagi umat Hindu. Ia dikatakan sebagai penuntun Dewa dari Kahyangan.

Hal ini dapat dilihat dari penggunaan Kayu Dapdap dalam berbagai sarana upacara. Misalnya digunakan untuk membuat turus lumbung, pelinggih atau bangunan suci sementara. Kayu Dapdap diyakini menjadi penuntun Dewa turun dari Kahyangan ke Bumi.

2. Penggunaan Pohon Dapdap dalam berbagai upacara

Daun dari pohon dapdap.
Daun dari Pohon Dapdap. (YouTube.com/WandaPanda)

Bagian dari Pohon Dapdap, yaitu kayu dan daunnya, menjadi sarana penting dalam berbagai upacara atau yadnya di Bali. Dewa Yadya, Pitra Yadnya, Bhuta Yadnya, Manusia Yadnya, dan Rsi Yadnya, masing-masing menggunakan sarana Kayu maupun Daun Dapdap. Misalnya saja dalam Dewa Yadnya menggunakan Kayu Dapdap dengan tiga cabang sebagai simbol Tri Murti atau tiga dewa utama dalam Hindu. Kayu Dapdap juga dipakai dalam pertunjukan wayang lemah yang menjadi tiang kelir di sisi kiri dan kanan dalang.

Tak hanya kayu, daunnya juga sering digunakan dalam berbagai sarana yadnya atau upakara. Daun Dapdap memiliki fungsi sebagai prayascita atau penyucian atau pembersihan. Hal ini terlihat penggunaan Daun Dapdap dalam sarana tepung tawar yang digunakan dalam upacara pencaruan untuk membersihkan lingkungan tempat upacara sebelum upacara utama dimulai. Daun Dapdap juga digunakan sebagai sarana pembersihan dalam upacara manusia yadnya seperti otonan, pernikahan atau pawiwahan atau pernikahan, hingga potong gigi.


3. Daun Dapdap sebagai sarana penyembuhan

Pohon dapdap yang dapat tumbuh dengan mudah.
Pohon Dapdap dapat tumbuh dengan mudah. (YouTube.com/WandaPanda)

Menurut Lontar Taru Premana, selain sebagai sarana upacara, Pohon Dapdap bisa digunakan sebagai sarana usadha atau obat tradisional. Daunnya dipercaya bisa untuk pengobatan beberapa penyakit seperti radang, menurunkan demam, melancarkan menstruasi, meredakan sakit kepala, hingga sebagai detoksifikasi alami. Cara penggunaannya adalah merebus atau menumbuk Daun Dapdap untuk dijadikan boreh atau lulur tradisional.

Selain untuk penyakit medis, daun maupun kayunya sering digunakan untuk sarana penyembuhan sakit nonmedis yang diakibatkan oleh ilmu hitam. Kayu sakti ini dipercaya memiliki kekuatan spiritual tersendiri yang dapat membantu proses penyembuhan orang yang terkena ilmu hitam. Kayu Dapdap ini juga banyak ditanam di halaman pekarangan rumah yang berfungsi untuk melindungi rumah dari gangguan kekuatan negatif.

Melihat beragamnya fungsi dari Pohon Dapdap, maka tak heran dijuluki sebagai kayu sakti. Pohon Dapdap bukanlah pohon langka, justru ia sangat mudah ditemui karena bisa tumbuh di mana saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

Hari Baik Menurut Hindu Bali 23 November 2025, Saatnya Bercocok Tanam

23 Nov 2025, 13:28 WIBLife